
Melepas Jerat Masa Lalu, Menjemput Masa Depan Penuh Harapan
Eat, Pray, Love; tiga kata ini menjadi judul sebuah buku yang ditulis oleh Elizabeth Gilbert (Liz Gilbert) yang kemudian diangkat ke dalam sebuah film drama. Buku ini mengisahkan perjuangan penulis buku tersebut dalam menemukan jati dirinya.
Liz adalah seorang wanita muda yang harus menghadapi kenyataan gagalnya kehidupan rumah tangga. Pernikahannya berujung dengan perpisahan yang menyakitkan. Begitupun dengan hubungan lain yang berusaha dibangunnya kembali. Semua berakhir pada kegagalan.
Semua kegagalan ini menjadikan Liz pribadi yang dipenuhi dengan kecemasan, kekhawatiran, kesedihan dan ketakutan. Dia terperangkap dalam kehidupan yang tanpa arah tujuan. Liz pun membuat keputusan untuk mengambil cuti, rehat sejenak dari segala keruwetan yang menimpanya. Tiga negara dia pilih sebagai tempat bertualang.
Negara pertama yang dipilihnya adalah Italia. Di sini Liz menghabiskan waktu dengan makan, pesta dan berhura-hura. Namun, tidak ada kebahagiaan yang dia dapatkan. Walaupun tawa selalu menghiasi hari-harinya, hatinya hampa.
Kemudian Liz terbang menuju India. Di sinilah dia kemudian mulai menemukan jawaban atas kegundahannya. Seseorang menunjukkan jalan padanya untuk menemui Tuhan. Mengajarkannya berdoa, memohon dan melepaskan semua belenggu masa lalunya.
Dan benar, setelah berusaha keras untuk melakukan doa-doa dan meditasi, bukan hanya wajahnya yang tersenyum namun hati Liz kini juga sudah bisa tersenyum. Kedamaian menyelimuti kalbunya, dan semua beban berat yang selama ini menghinggapi hidupnya seakan hilang sirna. Liz menjadi pribadi yang baru.
Dan dalam petualangan berikutnya di Bali, dia sudah lebih dapat menerima diri dan kehidupannya serta berusaha membuka lembaran baru. Meskipun hal tersebut tidak mudah baginya. Tapi Liz, memantapkan pilihan untuk masa depannya.
Sepenggal kisah dari buku ini mengajarkan bagaimana manusia hanya akan dapat menemui kedamaian hidup jika dia menemukan Tuhan. Sepahit apapun kehidupan yang dijalaninya, akan menjadi baik-baik saja jika Tuhan ada dalam dirinya.
Jika seseorang yang selama hidupnya dihabiskan dalam kemewahan duniawi saja pada akhirnya berlari menuju Tuhan untuk menemukan kedamaian dan terbebas dari segala ketakutan hidup, maka orang-orang yang sudah terlebih dahulu mengenal agama tentu sudah lebih memahami bagaimana diri dan kehidupannya tidak akan pernah bisa lepas dan menjauh dari Tuhan.
Keyakinan akan wujud Tuhan akan membimbingnya untuk menerima bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupannya akan mampu dihadapi dengan baik. Belajar menerima bahwa apapun yang terjadi sudah merupakan ketetapan Tuhan bagi dirinya serta berusaha menemukan jalan lain yang lebih baik dengan tetap berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala dalam QS An-Nahl ayat 1, “Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan”
Dari ayat ini jelas, bahwa apapun yang sudah Allah Ta’ala tetapkan pasti akan terjadi. Tidak ada manusia yang dapat menolaknya. Maka jalan terbaik dalam menghadapi segala sesuatu adalah kembali kepada-Nya. Melalui jalan inilah, manusia dapat terbebas dari jerat kelam kehidupan masa lalu, untuk kemudian dengan penuh keyakinan membuat keputusan bagi masa depannya. Pada fase ini, seseorang akan terbebas dari beragam kekhawatiran.
Dengan demikian, tidak ada alasan untuk terus dihantui kegagalan di masa lalu dan hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Karena sikap seperti ini tidak akan mampu mengubah masa lalu tersebut sedikitpun. Yang terjadi justru makin membenamkan seseorang dalam rasa bersalah dan penyesalan.
Begitupun tentang masa depan yang belumlah terjadi, tidak sepantasnya menjadi kerisauan berlebih dalam memikirkannya. Karena sikap seperti itu pun tidak akan dapat menciptakan masa depan yang baik. Hal ini senada dengan apa yang disabdakan oleh Khalifah Umar bin Khattab ra., “Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan.”
Visits: 269