Menjadi Manusia yang Menyelaraskan Amal dan Iman

Kehidupan manusia tidak lepas dari kebaikan dan keburukan. Setiap kebaikan yang dilakukan akan berbuah, melahirkan kebaikan lainnya. Begitu pula sebaliknya, keburukan pun akan menghasilkan keburukan.

Sebagaimana pepatah Sunda yang mengatakan, “Melak cabe moal jadi bonteng, melak hade moal jadi goreng” (Menanam cabe tidak akan menjadi mentimun, menanam kebaikan tidak akan berbuah keburukan).

Ada satu kisah yang diceritakan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Kisah tentang seorang tua penyembah api yang berusia 90 tahun. Waktu itu kebetulan terjadi hujan lebat. Maka dalam hujan lebat dia memberi makan burung di loteng rumah.

Kemudian ada seorang tua lainnya yang berada di dekatnya berkata, “Hai Orang Tua, apa yang Engkau lakukan?”

“Wahai Saudaraku, hujan terus menerus turun selama enam tujuh hari ini. Saya memberi makan burung-burung,” jawabnya.

“Engkau melakukan pekerjaan yang sia-sia. Engkau adalah seorang kafir, mana ada ganjaran bagimu,” tukas seorang tua dekatnya.

“Saya pasti akan mendapatkan ganjarannya,” jawabnya dengan pasti.

Beberapa waktu kemudian orang tua tadi mengisahkan pertemuan kembali dengannya. “Saya pergi untuk haji, lalu saya melihat dari jauh orang tua yang memberi makan burung-burung sedang tawaf. Saya melihatnya jadi heran dan takjub.”

“Ketika saya menghampirinya dialah yang pertama menyapa dan berkata, “Apakah amal saya memberikan makanan itu telah sia-sia? Atau saya telah mendapatkan ganjaran?””

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. bersabda:
“Ganjaran kebaikan seorang kafir pun tidak disia-siakan oleh Allah Ta’ala. Maka apakah Dia akan menyia-nyiakan ganjaran orang-orang Islam?”

Selanjutnya beliau a.s. mengisahkan seorang sahabi. “Ya Rasulullah saw., saya banyak sekali melakukan sedekah pada masa kekafiran saya. Apakah saya akan memperoleh ganjarannya?” tanya sahabi tersebut.

“Sedekah-sedekah itulah yang menjadi penyebab keislaman engkau,” jawab Rasulullah saw. [1]

Kisah-kisah di atas memberikan gambaran bahwa kebaikan sekecil apa pun akan mendapatkan penghargaan dari Allah Ta’ala. Tidak ada yang luput barang sekecil zarah pun dalam pengamatan-Nya. Semua makhluk yang melakukan kebaikan mendapatkan kebaikan sesuai dengan niatnya masing-masing.

Pantas saja Khalifatul Masih Tsani Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. bersabda, “Amal-amal baik merupakan amal-amal yang memberikan seseorang cukup kekuatan untuk maju di akhirat dan menjadikan ruh mampu memandang wajah Tuhan.”

Rupanya terdapat rahasia besar di dalamnya. Kebaikan sekecil apa pun bila terus menerus dilakukan akan menjadi besar. Amal baik menjadi tabungan yang bisa dinikmati ketika kita sudah tidak bisa lagi melakukannya. Ketika jatah usia yang diberikan Allah Ta’ala sudah sampai pada batasnya.

Amal baik tidak bisa dilepaskan dari iman. Amal baik berbanding lurus dengan iman. Amal baik adalah proses yang bertahap, bila tidak ada iman maka tidak ada yang dapat dikerjakan. Semakin kuat iman semakin baik amal-amal baik, bahkan bisa mencapai puncaknya sampai di taraf syahid. [2]

Akhirnya semua bermuara di moral. Moral yang baik adalah kunci perbuatan-perbuatan baik yang lain, dan mereka yang tidak menjaga moral tetap baik akhirnya menjadi kosong sama sekali dari perbuatan-perbuatan baik. [3]

Semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang demikian, hingga akhirnya bisa sampai di akhirat dan memperoleh kenikmatan perjumpaan serta melihat kejuitaan Allah Ta’ala. Dijauhkan dari yang disebutkan dalam QS. Bani Israil 17: 73 yang artinya, “Barangsiapa buta di dunia ini, maka di akhirat pun ia akan tetap buta, dan bahkan lebih tersesat dari jalan.”

Tentu saja maksud ayat di atas bukan berarti orang yang buta secara jasmani akan juga buta di sana, melainkan orang yang memiliki mata secara lahir akan tetapi tidak memiliki penglihatan rohani, ia akan buta secara rohani pada hari kiamat. [4]

*Referensi
[1] Malfuzaat, jld. I, hal. 74-75
[2] Malfuzaat, Vol.I, hal. 326
[3] Malfuzaat, Vol. II, hal. 75
[4] Al-Qur’an, Terjemah dan Tafsir Singkat Ahmadiyah, hal. 988-989

Visits: 65

Erah Sahiba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *