Mensyukuri Karunia Keimanan

Menikmati sebuah perjalanan dengan sarana kereta api ternyata sangat mengasyikkan. Dari jendela kereta api, kita bisa memandang keindahan alam yang dilewati.

Hamparan sawah yang menghijau dengan pematang yang berliku. Pohon pohon rindang turut mewarnai seakan saling berkejaran. Lembah dan sungai terlihat saat kereta api melalui jembatan besi yang tinggi kokoh. Tiada kata yang terucap atas semuanya itu, hanyalah, “Subhanallah! Masya Allah!”

Namun, di tengah rasa syukur dan kagum akan keelokan ciptaan Ilahi Robbi, ada satu pertanyaan yang menyelimuti hati. Apakah sudah sampai ke sini kabar suka dari langit? Kabar suka tentang kedatangan sang Imam Zaman yang selama ini ditunggu-tunggu. Pertanyaan itu terus menyelimuti dalam qalbu seiring terus melajunya kereta api.

Kampung-kampung dan dusun-dusun yang tentunya ada saudara-saudara kita di sana, mereka mempunyai hak untuk tahu kabar suka tersebut. Kabar suka yang menjanjikan sebuah najat atau keselamatan sejati, yang telah dikabarkan 14 abad yang lalu oleh wujud suci Rasulullah saw.

Perjalanan kereta api masih terus berlanjut. Namun, tiba-tiba jiwa ini terusik kembali oleh pertanyaan yang hampir sama. Apakah penumpang yang duduk bersama di kanan dan kiri dalam satu gerbong, sudah sampai kepada mereka kabar suka tersebut? Atau, penumpang di seluruh rangkaian, bahkan masinisnya?

Semua itu menyadarkan insan yang sangat lemah ini, bahwa selama ini diri ini masih lalai untuk berbagi kabar suka dari langit. Masih lalai untuk menyampaikan ‘jalan keselamatan atau najat’ hakiki dari Ilahi Robbi. Padahal, semua itu perintah dari Nabi dan Rasul saw. tercinta. Beliau saw. bersabda, “Sampaikan dariku sekalipun satu ayat.” [*]

Ternyata sebagai bukti dari tanda rasa syukur atas nikmat Ilahi tersebut, atas nikmat iman yang kita miliki, maka kewajiban kita untuk berbagi kepada saudara-saudara kita yang lain. 

Menyampaikan dengan penuh hikmah dan kasih sayang serta keikhlasan yang tulus. Serta, dibarengi dengan doa dan harapan agar mereka pun bisa menggenggam nikmat rohani di akhir zaman ini. Bisa melangkah dan menelusuri jalan yang sebenarnya di bawah bimbingan sang Imam Zaman di masa sekarang ini. Aamiin.

 

Referensi:

[*] HR. Bukhari

Visits: 61

Euis Hermawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *