Shalat, Obat Penawar Kesulitan

Kebahagiaan dan kesedihan datang silih berganti dalam kehidupan. Ketika kita merasakan kebahagiaan, badan sehat, hidup sukses, rumah megah, mobil mewah, harta melimpah, jangan sampai terlena! Sesungguhnya semua itu adalah ujian dari Allah SWT. Janganlah kita lupa untuk mengucapkan rasa syukur dan mengimplementasikan rasa syukur kita dengan ibadah, karena semua nikmat kebahagiaan itu adalah semata-mata karunia dari Allah SWT.
Begitu juga ketika kita diterpa kesedihan berupa masalah dan kesulitan dalam hidup, itu juga adalah sebuah ujian dari Allah SWT. Sebagaimana dalam Firman-Nya: “Dan pasti Kami akan menguji kamu dengan sesuatu ketakutan dan kelaparan, dan kerugian dalam hal harta, jiwa dan buah-buahan; dan berikanlah kabar suka kepada orang-orang yang sabar. Yaitu, orang-orang yang apabila suatu musibah menimpa mereka, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami kepunyaan Allah Ta’ala dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali.’” [1]
Setiap insan di dunia ini, tidak terlepas dari ujian. Mau tidak mau, suka tidak suka, sebuah ujian pasti akan datangmenghampiri. Kita tidak dapat melarikan diri darinya, sebaliknya harus menghadapinya dengan ikhlas, sabar, lapang dada dan mencari solusi untuk bisa menyelesaikannya. Karena sejatinya setiap permasalahan pasti ada penyelesaiannya, di dalam kesulitan ada kemudahan dengan syarat meyakini bahwa Allah SWT. Akan menolong dan tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuannya.
Ada kabar suka bagi mereka yang bersabar ketika mendapat ujian, yakni: “Mereka inilah yang dilimpahi berkat-berkat dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah yang mendapat petunjuk.” [2]
Hadhrat Rasulullah saw. Bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang Mukmin; yaitu jika ia mendapat kebahagiaan, ia bersyukur dan jika ia tertimpa musibah ia bersabar, karena hal tersebut sarana kebaikan bagi dirinya.” [3]
Ketika kita sudah mulai lelah dan ingin menyerah maka berdoalah dan bersujudlah kepada-Nya. Inilah Kunci agar keluar dari segala ujian dan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Hadhrat Masih Mau’ud as. Bersabda: “Di dalam shalat terkandung obat penawar kesulitan-kesulitan yang mendatang. Kamu tidak tau bagaimana takdir akan menjelang mu keesokan hari setiap fajar baru akan menyingsing. Karena itu, sebelum sang kencana surya mengumandangkan hari telah siang, berkeluh kesahlah kamu di haribaan Tuhanmu dan mohonlah agar hari itu melimpahkan kesentosaan dan keberkatan kepadamu.” [4]
Sebagaimana Allah SWT. Menjelaskan dalam Al-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. [5]
Ayat ini mengandung asas yang hebat sekali untuk mencapai keberhasilan. Pertama, seorang Muslim harus tekun dalam dalam usahanya dan sedikitpun tidak boleh berputus asa. Disamping itu ia harus menjauhi apa-apa yang berbahaya dan berpegang teguh kepada segala hal yang baik. Kedua, ia hendaknya mendoa kepada Tuhan untuk keberhasilan; sebab, hanya Tuhanlah Sumber segala kebaikan. Kata shabr (sabar) mendahului kata shalat dalam ayat ini dengan maksud untuk menekankan pentingnya melaksanakan hukum Tuhan yang terkadang diremehkan karena tidak mengetahuinya. Lazimnya, doa akan terkabul hanya bila didampingi oleh penggunaan segala sarana yang dijadikan Tuhan untuk mencapai suatu tujuan. [6]
Selanjutnya Hadhrat Masih Mau’ud as. Menjelaskan: “Shalat merupakan kunci pengabulan doa. Ketika melaksanakan shalat, berdoalah didalamnya, dan jangan pernah lalai. Hindarkanlah diri kalian dari keburukan-keburukan baik itu yang berhubungan dengan hak- hak Allah Ta’ala (haququllah) maupun hak-hak para hambanya (haququl ibad). Panjatkanlah doa-doa dalam bahasamu sendiri dengan penuh kerendahan hati sehingga kalbu menjadi lunak, dan ruh laksana air mengalir ke arah singgasana Ilahi. Diantara persyaratan do’a tersebut adalah harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga kalbu(hati) dijadikan lunak dan ruh mengalir ke arah istana Hadhrat Ahadiyat (Tuhan Yang Maha Esa) dan menciptakan perasaan penub kesakitan dan kecemasan yang bersamaan dengan itu manusia tidak tergesa-gesa dan tidak merasa tidak sabar melainkan terus menerus berdoa dengan penuh kesabaran dan istiqomah. Shalat yang dilakukan dengan keperihan hati itulah yang mengeluarkan manusia dari segenap kesulitan.” [7]
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah Kami mohon pertolongan.
Tidak ada daya dan upaya selain dari Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Referensi:
[1] QS. Al-Baqarah 2: 156-157
[2] QS. Al-Baqarqh 2: 158
[3] HR. Muslim no. 2999
[4] Ajaranku, hal. 52
[5] QS. Al-Baqarah 2: 154
[6] Al-Qur’an, Terjemah dan Tafsir Singkat Jemaat Ahmadiyah, no. 180, hal. 114
[7] https://ahmadiyah.id/khotbah/2015-10-02-intisari-dari-adanya-ujian-dan-cobaan

Visits: 98

Lalas Sulastri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *