
KETINGGIAN AJARAN AL-QUR’AN
Al-Quran adalah sebuah Kitab yang sangat indah dan luhur. Seorang yang ummi, yakni Nabi Muhammad saw. tidak hanya menerima wahyu dan menyampaikan ajaran-ajaran mulia kepada dunia, tetapi juga membawa manusia untuk menapaki jalan kesucian dengan penuh keteladanan. Beliau menuntun umatnya untuk mendekat kepada Tuhan dengan sepenuh hati, sehingga mereka layak menerima pertolongan dan karunia dari-Nya. Perhatikanlah, bagaimana Al-Quran mengarahkan setiap insan kepada tujuan tertinggi, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia menghapus dahaga spiritual bagi siapa pun yang haus akan kebenaran dan memberi ketenangan jiwa bagi yang merindukan cahaya Ilahi.
Bayangkanlah kepada siapa sumber utama cahaya ini diberikan: kepada Nabi Besar Muhammad saw yang, di satu sisi, adalah seorang ummi, namun di sisi lain berbicara tentang rahasia-rahasia alam dan hakikat yang belum pernah dibahas oleh siapa pun sebelumnya. Inilah anugerah sempurna dari Tuhan yang menjadi bukti betapa dekatnya manusia dapat menjalin hubungan dengan Penciptanya. Al-Quran tidak hanya kitab bacaan, tetapi juga kitab kehidupan.
Kami menjadi saksi dan mengumumkan di hadapan dunia bahwa kami telah menemukan dalam Kitab Suci Al-Quran realitas yang dapat membimbing manusia kepada Tuhan. Kami telah mendengar suara-Nya, menyaksikan tanda-tanda kebesaran-Nya, dan mengalami betapa Al-Quran adalah wahyu sejati dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami beriman bahwa Dia adalah Tuhan yang sesungguhnya dan Rabb seluruh alam. Keyakinan ini meresap ke dalam hati kami bagaikan air memenuhi samudra yang luas. Oleh karena itu, kami menyeru kepada seluruh umat manusia agar kembali kepada agama yang benar, kepada cahaya kebenaran ini berdasarkan pengalaman spiritual kami yang nyata.
Kami telah menemukan Nur yang hakiki, cahaya sejati yang telah mengusir kegelapan dan membuat hati kami sunyi dari kecintaan terhadap dunia dan penuh cinta kepada Allah semata. Inilah jalan satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia dari cengkeraman hawa nafsu dan kegelapan ego, laksana ular yang meninggalkan kulit lamanya. Jalan ini membawa kepada kehidupan baru yang penuh makna, kedamaian, dan kemurnian.
Kemaslahatan suatu hal dapat dinilai dari sejauh mana ia memenuhi tujuan penciptaannya. Sebagai contoh, jika seseorang membeli seekor lembu untuk membajak sawah, maka nilai lembu itu tergantung pada kemampuannya melaksanakan tugas tersebut. Demikian pula, sangatlah jelas bahwa tujuan utama dari sebuah Kitab samawi adalah menyelamatkan para pengikutnya dari kehidupan yang penuh dosa, melalui ajaran yang kuat dan pengaruh spiritual yang nyata. Kitab tersebut harus mampu memberikan kehidupan yang suci kepada mereka dan, setelah menyucikan, mengaruniakan kepada mereka wawasan yang benar-benar dalam guna mengenal Tuhan dan menjalin hubungan cinta dan pengabdian sejati kepada-Nya.
Sesungguhnya, kecintaan inilah yang menjadi sumber keselamatan sejati. Itulah surga yang hakiki, tempat semua kepedihan, kelelahan, dan penderitaan dunia sirna dan tergantikan oleh kebahagiaan rohaniah. Maka bacalah Al-Quran dengan sepenuh perhatian dan cintailah ia sedalam-dalamnya, dengan cinta yang melebihi cintamu kepada segala sesuatu yang lain. Karena sesungguhnya, Tuhan telah berfirman kepadaku:
الْخَيْرُ كُلُّهُ فِي الْقُرْآنِ
Artinya, “Segala macam kebaikan terdapat di dalam Al-Quran.” Dan itu sungguh benar adanya. Alangkah ruginya orang-orang yang mengutamakan selain Al-Quran. Sumber segala kebahagiaan dan keselamatanmu terdapat di dalamnya. Tidak ada satu pun kebutuhan agamamu yang tidak terpenuhi di dalamnya. Al-Quran akan menjadi saksi yang membenarkan atau mendustakan imanmu pada hari kiamat. [1]
Di bawah langit ini, tidak ada kitab lain yang secara langsung dapat membimbingmu seperti Al-Quran. Allah Ta’ala telah memberikan kebaikan yang luar biasa kepadamu dengan menganugerahkan Kitab Suci ini. Aku katakan dengan penuh keyakinan: seandainya Kitab ini dibacakan kepada kaum Nasrani, niscaya mereka tidak akan binasa; dan jika nikmat serta petunjuk ini diberikan kepada kaum Yahudi menggantikan Taurat, sebagian dari mereka tidak akan mengingkari hari kiamat.
Oleh karena itu, hargailah nikmat ini. Ini adalah nikmat yang agung, pusaka yang tak ternilai harganya. Tanpa Al-Quran, dunia ini tak lebih dari segumpal daging yang menjijikkan. Al-Quran adalah Kitab agung yang tak tertandingi. Petunjuk-petunjuk selainnya tidak memiliki kekuatan sejati. Rohulkudus yang membawa Injil pun digambarkan sebagai seekor burung merpati, makhluk yang lemah dan tak berdaya. Seekor kucing saja dapat menerkamnya. Maka tak heran jika umat Kristiani hari demi hari jatuh dalam kelemahan spiritual, karena tumpuan iman mereka bergantung pada simbol yang lemah.
Kesucian dan kesempurnaan ajaran Kitab Suci Al-Quran memberikan kehidupan bagi setiap sendi masyarakat. Al-Quran tidak hanya menekankan satu sisi, melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan. Terkadang ia memerintahkan kesabaran dan pengampunan, namun dalam keadaan tertentu ia menetapkan hukuman bagi pelanggar sebagai bentuk keadilan. Al-Quran adalah refleksi dari hukum alam Ilahi. Firman Tuhan dan hasil karya-Nya sejalan satu dengan yang lain. Sebagaimana hukum alam terlihat nyata di sekitar kita, demikian pula Kitab Suci ini mencerminkan kehendak dan kebijakan Tuhan.
Kita menyaksikan bahwa Tuhan tidak selalu memperlakukan makhluk-Nya dengan kesabaran dan pengampunan. Terkadang, demi hikmah yang lebih besar, Dia menjatuhkan hukuman. Hal ini juga tercantum dalam Kitab-kitab sebelumnya. Tuhan kita adalah Maha Pengasih dan juga Maha Bijaksana, dan siksaan-Nya amat berat. Kitab yang benar adalah yang selaras dengan hukum alam. Firman-Nya yang haqiqi selalu sejalan dengan perbuatan-Nya. Bahkan di zaman ini pun, Allah Yang Maha Kuasa telah menurunkan wahyu kepadaku, menyatakan bahwa untuk menghukum kaum pendosa, Dia akan mengguncang bumi dengan gempa besar sebagai peringatan dan balasan.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pelita dalam hidup kita.
Referensi :
[1] Ahmadiyya-islam.org
Visits: 35