AL-QUR’AN: NASIHAT, PENYEMBUH SERTA PETUNJUK BAGI ORANG-ORANG MUKMIN

Allah SWT. sebagai pencipta alam semesta beserta isinya telah menciptakan segala sarana dan prasarana yang diperlukan manusia. Semuanya telah disiapkan dengan sempurna guna memenuhi segala kebutuhan jasmani dan rohaninya.

Setelah memenuhi segala kebutuhan jasmaninya maka Allah SWT. Memenuhi kebutuhan rohaninya dengan perantaraan wahyu. Wahyu sempurna telah terkumpul dalam Firman Suci-Nya yaitu Kitab Suci Al-Qur’an.

Al-Qur’an bersesuaian dengan fitrat manusia, membimbing manusia ke arah keberhasilan secara bertahap. Tuntutan dari hikmah-Nya adalah supaya pendidikan diselesaikan secara bertahap. [1]

Al-Qur’an bisa menyentuh semua kalangan dalam masyarakat, baik orang awam, orang yang memiliki bakat terpelajar bahkan terpelajar sekalipun. Semua kalangan bisa mendapatkan berkat sesuai dengan kemampuannya sendiri. [2]

Allah SWT. Telah menjelaskan dalam firman-Nya,

“Hai Manusia! Sesungguhnya telah datang kepadamu suatu nasihat (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin.” [3]

Al-Qur’an itu nasihat, sebab Al-Qur’an mengandung ajaran-ajaran yang bertolak dari keinginan-keinginan murni untuk memberi nasihat yang baik. Ajaran Al-Qur’an telah diperhitungkan akan mempengaruhi dan menyentuh hati sanubari manusia sedalam-dalamnya. Al-Qur’an telah mengemukakan dengan cara yang indah segala dasar dan kaidah mengenai amal perbuatan yang menuju kepada perubahan akhlak dan sukses dalam kehidupan. [4]

Hadhrat Masih Mau’ud as. Menerangkan,

“Al-Qur’an bisa membawa seseorang ke tingkat kesempurnaan intelektual yang tinggi, begitu jugalah dengan melaluinya seseorang akan mencapai kesempurnaan dalam perilaku. Nur dan tanda-tanda keridhaan Allah SWT. Telah muncul dan akan selalu terlihat pada manusia yang mengikuti Firman Suci. [5]

Akhirnya, Al-Qur’an mengatasi keraguan manusia dengan menjelaskan bahwa petunjuk dari wahyu Ilahi tidak ditujukan kepada segala macam manusia tetapi hanya kepada mereka yang bertabiat suci dan memiliki sifat-sifat ketakwaan”. [6]

Al-Qur’an menjadi kitab yang bisa menuntun manusia, sumber nasihat bagi yang memerlukan juga penyembuh segala penyakit jasmani dan ruhani dengan syarat memiliki ketakwaan. Al-Qur’an bisa menjadi petunjuk bahkan rahmat bagi orang mukmin yang bersedia mengikuti ajarannya, tentunya semua sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

 

Referensi:

[1] Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud as. Pada Jalsah Salanah 25 Desember 1987/Malfuzat, jld. I, hal 31-32

[2] Malfuzat, Vol. I, hal. 212

[3] QS. Yunus 10: 58

[4] Al-Qur’an, Tafsir dan Terjemah Singkat Jemaat Ahmadiyah, hal. 756-757

[5] Barahin Ahmadiyah, Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 350-352, London, 1984/Inti Ajaran Islam, hal. 456

[6] Barahin Ahmadiyah, Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 198-203, London, 1984/ Inti Ajaran Islam, hal. 399

Visits: 28

Erah Sahiba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *