MAKNA KETAKWAAN DI BALIK QURBAN

Hari Raya Idul Adha bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban. Lebih dari sekedar itu, Idul Adha adalah momentum spiritual yang mengajarkan ketulusan, pengorbanan, dan ketakwaan sejati kita kepada Allah SWT. Ditengah kesibukan menyiapkan hewan kurban, mari sejenak kita merenung ; apakah hati kita telah bersih ? Apakah niat kita benar-benar untuk mendekatkan diri kepada Allah ? Apakah kita sudah termasuk golongan orang bertakwa, atau hanya menjalankan tradisi semata?

Dalam Al-Qur’an Karim Allah SWT. berfirman,
“Sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah dagingnya dan tidak pula darahnya, akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan darimu. Demikianlah Dia menundukkan mereka bagimu supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan berilah kabar suka kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.” [1]

Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa Allah SWT sama sekali tidak memerlukan binatang kurban. Namun apabila pengorbanan yang kita lakukan itu kosong dari ruh ketakwaan maka persembahan binatang kurban itu tidak ada faedahnya dan kita tidak akan meraih ridha Allah SWT. Pangkalnya itu adalah takwa dan binatang kurban yang dipersembahkan dengan ruh ketakwaan adalah hal yang diridhai disisi Allah SWT. Dan Allah SWT memberikan kabar suka dengan surga terhadap orang-orang yang memenuhi hajat-Nya ini sebagai kegembiraan atas mereka.

Kurban bukan sekedar simbol menyembelih binatang, tetapi cerminan kesiapan kita untuk membunuh ego, hawa nafsu dan kepentingan duniawi demi mencapai ridho-Nya. Sebagaimana Nabi Ibrahim as ikhlas menyerahkan segala sesuatu yang paling dicintainya, kita pun diajak untuk ikhlas melepaskan gemerlap dunia demi taat kepada sang pencipta.

Hendaknya pula didalam hati kita selalu tertanam dengan ruh ketakwaan yang siap berjanji kepada Allah SWT ketika mempersembahkan pengorbanan lahiriah, kita berjanji juga kepada-Nya bahwa kita bersedia mempersembahkan pengorbanan dijalan Allah SWT baik dalam keadaan lapang maupun sempit.

Kita senantiasa berjanji kepada-Nya akan mengutamakan agama diatas dunia dalam keadaan apapun. Pengorbanan kita akan berfaedah apabila kita menyempurnakan janji kita di hadapan-Nya, kita menunaikan kewajiban ibadah kita kepada-Nya dan menunaikan kewajiban ibadah kepada sesama makhluk.

Sejalan dengan itu, Hadhrat Rasulullah saw bersabda,
”Tidaklah seorang muslim menyembelih hewan kurban melainkan ia mendapatkan pahala dan balasan sebesar seekor hewan kurban sampai hari kiamat.” [2]

Hadits ini menunjukkan bahwa kurban adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT di hari Idul Adha dan menunjukkan nilai spiritual yang tinggi dibalik tindakan lahiriah. Ketakwaan dan keikhlasan menjadi kunci utama agar niat pengorbanan kita dapat diterima Allah SWT.

Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda,
”Bertakwalah kalian kepada Allah seakan-akan kalian hampir-hampir mengalami kematian pada jalan-Nya. Sebagaimana kalian menyembelih binatang-binatang kurban dengan tangan kalian sendiri, seperti itu pula kalian menyembelih jiwa-jiwa kalian dijalan Allah. Setiap kali ketakawaan itu lebih rendah dari tingkatan ini, hal itu merupakan kerugian.” [3]

Mari jadikan momentum Idul Adha ini menjadi lebih bermakna dengan meningkatkan ruh ketakwaan demi meraih ridho Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan taufik kepada kita untuk menyucikan jiwa kita dari kotoran dan noda paling halus, serta kita menjadi orang-orang yang mendapat kabar suka dari Allah SWT. [4]

Referensi :
[1] QS. Al – Hajj : 38
[2] HR. Tirmidzi : Kitab Al-Adahi, Hadits no.1493
[3] Casyma-e-Ma’rifat hal.91
[4] Khutbah Idul Adha 12 Agustus 2019

Visits: 69

Dessy Aries Sandy Pratiwi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *