
KEUTAMAAN MENJADI SEORANG PEMIMPIN YANG ADIL
Pemimpin adalah sebutan bagi seseorang yang mempunyai kemampuan dan kekuasaan. Untuk memimpin dalam arti mengarahkan dan memberi pengaruh kepada orang lain untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, setiap manusia adalah pemimpin. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwasanya,
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyai tentang kepemimpinannya. Seorang pemimpin negara yang berkuasa atas manusia adalah pemimpin. Seorang lelaki/suami adalah pemimpin bagi keluarganya.
Seorang perempuan/istri adalah pemimpin terhadap rumah tangga dan anak dan suaminya. Budak seseorang adalah pemimpin bagi harta tuannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyai tentang kepemimpinannya.” [1].
Seorang pemimpin mempunyai peranan penting dalam tatanan sosial serta dalam hidup bermasyarakat di dunia ini. Seorang pemimpin sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dan seorang pemimpin harus mampu membuat sebuah keputusan yang adil, tepat, dan bijaksana bagi seluruh komponen yang dipimpinnya.
Mengenai pemimpin yang adil, Rasulullah Saw. Bahkan pernah bersabda bahwa ada 7 Golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dari Allah SWT., salah satu di antaranya dan yang paling utama adalah pemimpin yang adil [2]. Apa keutamaan menjadi seorang pemimpin yang adil?
Diriwayatkan oleh Imam Ghazali in At-Tibrul Masbuk bahwasanya,
“Keadilan seorang penguasa satu hari lebih baik daripada ibadah selama 70 tahun…”
MasyaAllah, dari hadis tersebut kita dapat mengetahui bahwa sikap adil yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin atau penguasa dinilai setara bahkan lebih baik daripada ibadah selama 70 tahun lamanya.
Hal tersebut dikarenakan keadilan yang dihasilkan dari sikap adil seorang pemimpin adalah menyangkut dengan hajat hidup orang banyak. Sebagaimana yang telah di sebutkan dalam hadis-hadis sebelumnya bahwa seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dan akan dimintai pertanggung jawabannya baik di dunia ini maupun di akhirat nanti.
Sikap adil sendiri merupakan salah satu sikap atau perbuatan yang termasuk ke dalam akhlak terpuji yang harus diamalkan oleh setiap manusia sebagaimana Allah SWT., berfirman
“Sesungguhnya Allah menyuruh untuk berlaku adil, dan berbuat kebajikan kepada orang lain, dan memberi kepada orang lain seperti kepada kaum kerabat sendiri, dan melarang perbuatan keji, mungkar, dan pemberontakan.” [3]
Saat ini, kita begitu merindukan seorang pemimpin yang adil, entah itu seorang pemimpin yang adil dalam bernegara, dalam berkeluarga, dalam bermasyarakat atau adil dalam memimpin dirinya sendiri. Alih-alih menjadi seorang pemimpin yang adil, kini yang tampak di permukaan justru pemimpin-pemimpin yang haus akan kekuasaan, yang memuaskan hasrat keduniawiannya, atau yang mengutamakan kepentingan dan keuntungan pribadi.
Tidak tahu apakah para pemimpin itu memikirkan kemaslahatan bersama terlebih dahulu atau tidak dalam mengambil sebuah keputusan atau dalam mengelola segala sumber daya yang ada di dunia ini, namun kini dunia telah diliputi oleh kerusakan alam dan akhlak yang luar biasa hingga dunia pun semakin dekat dengan kehancuran.
Berkenaan dengan pemimpin yang adil, Hadhrat Khalifatul Masih V aba bersabda jika Hadhrat Muslih Mau’ud ra. Pernah bersabda tentang seorang pemimpin yang adil.
“Hendaknya mereka yang telah diberi amanat dalam mengelola urusan pemerintahan memperhatikan perintah syariat ini yaitu mereka harus memerintah dengan penuh kejujuran dan keadilan. Apabila kejujuran dan keadilan di abaikan serta berkhianat tentang amanat ini maka Allah SWT., akan memberi hukuman atas perbuatan jahat tersebut.” [4]
Beliau mencontohkan Hadhrat Umar bin Khattab ra. Sebagai Khalifah kedua dalam Islam yang dikenal sebagai pemimpin yang adil. Hadhrat Umar bin Khattab ra. Telah memenuhi kewajibannya dalam menyebarkan dan memajukan Islam.
Hadhrat Umar bin Khattab ra. Adalah seorang pemimpin yang amat menyadari bahwa ketika Allah SWT., telah memerintahkan orang-orang yang mendapatkan amanah untuk menjadi seorang pemimpin, maka mereka mempunyai kewajiban untuk berlaku adil dan mengerahkan segenap kemampuan untuk kebaikan dan kemajuan umat manusia.
Semoga, para pemimpin di masa kini juga menyadari akan betapa pentingnya menjadi seorang pemimpin yang adil.
Referensi :
[1] HR. Bukhari dan Muslim dalam buku Rindu Pendidikan dan Kepemimpinan M. Natsir, 2012.
[2] Falah, Rindu Pendidikan dan Kepemimpinan M. Natsir, 2012.
[3] QS. An-Nahl : 91
[4] Tim Ahmadiyah.id, Khotbah, Riwayat Umar bin Al-Khatab (6), 18 Juni 2021. https://ahmadiyah.id/riwayat
Views: 23