RAHMAT DIBALIK PERBEDAAN

Baru-baru ini telah terjadi penyerangan oleh kelompok teroris terhadap masjid Jemaat Ahmadiyah di Pakistan yang menelan korban jiwa. Perbedaan yang tidak disikapi dengan bijaksana akan selalu menimbulkan kegaduhan, dan kegaduhan semacam itu pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran.

Padahal Allah SWT telah dengan sangat jelas memerintahkan dalam Kitab-Nya agar manusia tidak menimbulkan kekacauan di muka bumi. “Dan apabila dikatakan kepada mereka: ‘Janganlah kamu berbuat kekacauan di bumi,’ mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang melakukan perdamaian.’ Ingatlah, sesungguhnya mereka itu pembuat kekacauan, tetapi mereka tidak menyadari.” [1]

Ayat di atas merupakan peringatan dari Allah SWT agar manusia menjaga kedamaian di bumi. Apapun yang terjadi, tidak ada alasan yang dapat membenarkan perusakan dan kehancuran, sekalipun disebabkan oleh perbedaan. Perbedaan seharusnya disikapi sebagai anugerah dari Allah SWT, sebagaimana sabda Hadhrat Rasulullah saw.,

“Jangan jadikan perbedaan sebagai sebab permusuhan, karena perbedaan adalah bagian dari rahmat Allah.” [2]

Jika hadits tersebut ditelaah lebih dalam, banyak khazanah hikmah dapat diperoleh dari pengamalannya. Ketika setiap perbedaan dipandang dengan sikap positif sebagai bentuk rahmat, maka akan muncul rahmat-rahmat lain yang tak ternilai harganya. Bahkan, hal itu dapat menjadi titik awal kemajuan peradaban di masa modern ini. Perbedaan justru diperlukan untuk menampakkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT serta menarik perhatian manusia kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya,

“Apakah yang terjadi pada dirimu, bahwa kamu tidak mengharapkan kebesaran dan hikmah dari Allah? Dan sesungguhnya Dia telah menciptakan kamu dengan pelbagai bentuk dan keadaan yang berbeda-beda.” [3]

Hadhrat Masih Mau’ud as. bersabda,

“Bukanlah ciri khas orang-orang muttaqi jika mereka terlibat dalam perselisihan antar etnis.” [4]

Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin telah menetapkan koridor yang jelas untuk menjaga kedamaian di tengah keberagaman. Perbedaan menjadikan manusia lebih mengenal berbagai aspek kehidupan di bumi ini dengan cara yang beragam, menjadi bahan pembanding satu sama lain, dan mendorong mereka untuk terus berusaha meraih ridha Allah SWT.

Referensi:

QS. Al-Baqarah 2: 12-13

HR. Imam Ahmad bin Hambal

QS. Nuh 71: 14-15

Pidato Hadhrat Masih Mau’ud as pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897; Malfuzat, jld. I, hal. 36-37

Views: 24

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *