Antusias Menggapai Kesuksesan

Roda kehidupan terus berputar, tidak selamanya kita berada di atas. Kadang berada di posisi pertengahan dan ada kalanya berada di titik terendah, seperti mengalami keterpurukan dalam hidup. 

Namun, dimanapun posisi kita berada, jangan pernah menyerah dengan keadaan dan menjalani hidup ala kadarnya, dengan santai dan berlalu tanpa antusias, apalagi bermalas-malasan. Bagaimana bisa mengubah dunia? Sedangkan sudah jelas Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d:11).

Dunia ini, jika diisi oleh orang-orang malas yang hanya bisa menunggu peluang, hidup biasa-biasa saja tanpa ada rasa antusias untuk mengubah dirinya. Bisa jadi yang kita peroleh hasilnya pun ala kadarnya dan segala keinginan yang dicita-citakan sulit terwujud. Tentu hal ini akan berakibat hidup seperti tanpa makna sehingga bisa kehilangan arah. Bahkan dunia pun enggan membutuhkan orang-orang seperti itu!

Harold Whitman mengatakan, “Jangan tanyakan pada diri Anda apa yang dibutuhkan dunia. Bertanyalah apa yang membuat Anda hidup, kemudian kerjakan. Karena yang dibutuhkan dunia adalah orang yang antusias.” 

Menurut KBBI, Antusias adalah minat besar terhadap sesuatu; kegairahan; gelora semangat. Sementara antusias dimaknai sebagai bergairah, bersemangat. Pada dasarnya, rasa antusias telah ada sejak kita masih kecil dahulu. Setiap melakukan hal baru, wajah kita begitu antusias. Apalagi saat mendapatkan hal baru, pasti akan semangat dan ingin langsung mencoba. Begitu juga saat kita sudah dewasa, sebaiknya rasa antusias harus selalu ada.

Antusiasme dapat dibangun dan diciptakan dengan kebiasaan yang positif. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya berusaha menjalani kehidupan ini dengan penuh antusias. Tentunya dalam hal kebaikan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, agar dapat meraih tujuan hidup yang diidamkan yakni kebahagian dan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, “Dan bagi tiap orang ada suatu tujuan di mana ia mengarahkan kepadanya, maka berlomba-lombalah dalam kebaikan. Dimanapun kamu berada, Allah akan mengumpulkan kamu semua. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Al-Baqarah:149)

Ayat yang terdiri atas beberapa perkataan ini mengandung segala unsur untuk mencapai kehidupan yang sukses. Pertama-tama seorang Muslim harus terlebih dahulu menetapkan bagi dirinya suatu tujuan yang pasti. Kemudian ia bukan saja harus mencurahkan seluruh perhatiannya kepada tujuan itu, lalu membanting-tulang untuk mencapainya dan berpacu dengan orang-orang Muslim lainnya dalam semangat perlombaan yang sehat, dan berusaha mendahului mereka; tetapi, hendaknya menolong juga kawan-kawannya yang mungkin tersandung dan bangkit kembali lalu meneruskan perlombaan itu. Kata Muwallīhā berarti pula, “yang dijadikan olehnya berkuasa atas dirinya,” yakni, orang mula-mula menetapkan tujuan dan kemudian menjadikannya faktor yang berpengaruh dalam kehidupannya. (Catatan no. 17. Tafsir surah Al-Baqarah:149) 

Sesuai dengan penjelasan ayat di atas, kesuksesan dapat dicapai dengan menentukan tujuan yang diinginkan. Kemudian membiasakan diri untuk selalu melakukan yang terbaik di setiap tindakan dengan penuh antusias. Tanpa adanya antusiasme, kita akan menjalankan sesuatu dengan berat hati. Antusiasme mengajarkan kita cinta terhadap pekerjaan dan tindakan dengan kerja keras yang cerdas dan ikhlas. Lakukanlah hal ini secara konsisten sebagai gaya hidup.

Kerja keras sangat diperlukan, namun tidak sekadar mengandalkan otot saja. Perlu juga diimbangi dengan kerja yang cerdas, bersaing dengan sehat dan memanfaatkan teknologi dan waktu sebaik serta seefektif mungkin. Tak kalah pentingnya, senantiasa ikhlas di setiap pekerjaan agar mengundang kebahagiaan. Selain itu juga senantiasa ikhlas membantu teman maupun saudara yang sedang membutuhkan uluran tangan kita untuk bangkit dari keterpurukan dan bersama-sama meraih kesuksesan.

Hidup di dunia ini sungguh singkat, berusahalah mengerjakan segala sesuatu dengan antusias seolah-olah kita hidup untuk yang terakhir. Lakukanlah dari hal yang terkecil dan terdekat dengan kita. Seperti melakukan ibadah/berdoa, bekerja maupun berinteraksi dengan yang lain dengan penuh antusias, jangan hanya menjalaninya sebagai rutinitas semata.

 

Visits: 162

Liana S. Syam

1 thought on “Antusias Menggapai Kesuksesan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *