CIPTAKAN HIDUP HARMONIS TANPA MENCARI KESALAHAN ORANG LAIN

Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, kita sering kali dihadapkan pada berbagai situasi yang memerlukan interaksi dengan orang lain. Bertetangga, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lain menjadi bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari. Namun, interaksi sosial tidak selalu berjalan harmonis dan menyenangkan. Banyak terjadi kasus dimana interaksi menjadi sangat buruk akibat kesalahan komunikasi, perbedaan kebiasaan, atau perbedaan pendapat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara berinteraksi yang baik dengan orang lain.

Sangat disayangkan, banyak di antara kita yang tanpa disadari terjebak dalam kebiasaan buruk, seperti mencari- cari kesalahan orang lain. Bahkan di media sosial, kerap kita temui berbagai unggahan yang membahas tentang rasa kesal seseorang terhadap tetangga atau saudara. Akibat kekesalan tersebut, mereka seolah berlomba saling membongkar aib atau kesalahan satu sama lain untuk mencari pembenaran sepihak.

Selain itu, keburukan lain yang saat ini cukup mengkhawatirkan adalah sifat ingin tahu yang berlebihan, sehingga membuat kita terjebak dalam gossip atau mencari keburukan orang lain. Kita terlalu fokus mencari kesalahan dan keburukan orang lain hingga kita lupa memperbaiki diri sendiri.

Sebagai Muslimah, Al-Qur’an memberikan panduan yang lengkap dalam menjalani kehidupan, termasuk cara berinteraksi dengan orang lain:
“Hai orang-orang yang beriman, hindarilah banyak prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu memata-matai satu sama lain, dan jangan ada di antara kamu menggunjing sebagian yang lain.” [1]

Kaum wanita disebut secara istimewa dalam hubungan ini, sebab mereka lebih cenderung menjadi sasaran keburukan sosial ini, seperti memata-matai atau mencari kesalahan, curiga, mencemooh, serta memanggil dengan kata makian. Keburukan-keburukan tersebut, tidak hanya merugikan orang lain dan merusak diri sendiri, tapi juga menyebabkan pertentangan dan perselisihan dalam tatanan masyarakat.

Dalam interaksi sosial ada beberapa poin yang sepatutnya dihindari agar terjalin hubungan yang harmonis. Pertama, hindari sikap merasa ‘si paling tahu’ dan sikap menghakimi orang lain. Kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam hati dan pikiran seseorang.

Kedua, hindari gossip atau membicarakan keburukan orang lain di belakang mereka. Ketiga, hindari asumsi negatif terhadap orang lain tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya.
Penyair Sufi asal Persia mengatakan, “Jangan mencari kesalahan orang lain, carilah cahaya di hati mereka.” [2]

Dari pepatah ini, kita dapat menanamkan beberapa sikap dalam berinteraksi sosial, yaitu:
1. Memiliki sikap empati dan memahami bahwa setiap orang tumbuh dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.

2. Fokus pada kebaikan dan potensi baik yang ada dalam diri orang lain
Berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri lebih baik setiap harinya.

Dengan menerapkan sikap-sikap tersebut, kita dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis dan damai. Kepercayaan dan pengertian meningkat, menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.

Muslimah, mari kita hindari mencari kesalahan orang lain, tapi biasakan mencari cahaya di hati mereka. Dengan demikian, tujuan kehidupan yang damai dan harmonis akan tercapai.

Referensi:
[1] Kitab Suci Al-Qur’an, QS. Al-Hujurat:13
[2] Jalaluddin Rumi

Views: 209

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *