Daya Magnetis Amal Kebaikan

Di dalam diri manusia terdapat suatu daya magnetis untuk berbuat kebaikan dan keburukan. Orang berbuat kebaikan, akan tetapi kadang dia tidak mengerti mengapa dia berbuat kebaikan. Begitu pula seseorang pergi menuju suatu keburukan, jika ditanyakan kepadanya sedang pergi ke mana, maka dia tidak dapat memberitahukannya.

Pada hakikatnya, manfaat amal kebaikan bagi manusia akan kembali kepada dirinya sendiri. Konsep ini tidak hanya diakui dalam berbagai ajaran agama, tetapi juga didukung oleh penelitian ilmiah dan pengalaman nyata dalam kehidupan sosial.

Hampir semua ajaran agama besar di dunia menekankan pentingnya berbuat baik kepada sesama. Islam misalnya, mengajarkan bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. 

Amal kebaikan merupakan perhiasan bagi iman, jika kondisi amal perbuatan manusia tidak benar, maka iman pun tidak ada. Mukmin dengan pengakuan keimanannya sudah merupakan sesuatu yang cantik. Sebagaimana seorang manusia yang cantik, jika kepadanya dipakaikan perhiasan yang biasa dan sederhana sekali pun akan membuatnya tambah lebih cantik lagi.

Demikian pulalah bila seseorang yang beriman, maka dengan amalnya akan membuatnya sangat cantik. Jika di dalam diri manusia tercipta keimanan hakiki, maka dia akan merasakan suatu kelezatan-kelezatan khususnya dalam melakulan amal-amal baik. Hal demikian menyebabkan mata makrifatnya menjadi terbuka.

Dalam Al-Qur’an tertulis, “Maka barang siapa berbuat kebaikan seberat zarah ia akan melihatnya. Dan barang siapa berbuat keburukan seberat zarah ia akan melihatnya.” [*] Dari dua ayat ini diketahui bahwa, sekecil apapun kebaikan ataupun keburukan akan mendapat balasannya. 

Setiap kebaikan akan mengikat maghfirah Allah. Di kala manusia melakukan keburukan, maghfirah (ampunan) Allah akan jauh lebih besar lagi untuknya. Allah SWT. bisa memaafkan dosa besar apapun, karena Dia mengetahui isi hati seseorang dan tahu pula siapa yang layak dimaafkan atas perbuatan dosanya.

Hal senada diutarakan oleh Hadhrat Abu Bakar ra. yang bersabda, “Amal kebajikan adalah pengawal yang akan menjaga kita melawan serangan penderitaan.”

Alangkah dahsyatnya setiap amal kebajikan yang kita kerjakan. Semua kebajikan akan menjadi perisai yang melindungi kita dari segala penderitaan. Begitulah kebaikan Allah SWT. yang selalu menginginkan kebaikan bagi semua makhluk-Nya. Kita hanya perlu menyadari bahwa semuanya semata-mata hanya untuk kebaikan.

 

Referensi:

[*] QS. Az-Zalzalah 99: 8-9

Visits: 76

Andi Nurabidah Siddiqah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *