
DUA SAHABAT YANG MENCINTAI AL – QUR’AN
Di sebuah desa kecil, tinggal dua sahabat bernama Basyira dan Fahmi. Keduanya memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur’an dan mereka selalu berusaha untuk membacanya setiap hari. Namun, mereka memiliki cara dan kemampuan yang berbeda dalam membaca kitab suci Al-Qur’an.
Basyira telah hafal banyak surah dan ayat Al-Qur’an sejak kecil. Ia membaca Al-Qur’an dengan lancar dan tajwid yang benar. Setiap kali ia membaca, ia merasa seperti sedang berbicara dengan Allah SWT.
Fahmi, di sisi lain, masih belajar membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata. Ia sering kali berhenti sejenak untuk memahami makna ayat yang dibacanya. Meskipun demikian, Fahmi tidak pernah menyerah dan terus berusaha meningkatkan kemampuannya dalam membaca Al-Qur’an.
Suatu hari, Basyira dan Fahmi bertemu dengan seorang Mubaligh. Pak Mubaligh melihat kesungguhan keduanya dalam membaca Al-Qur’an lalu beliau berkata, “Basyira, kamu telah mahir membaca Al-Qur’an. Insyaallah di yaumul akhir nanti jika kamu terus giat mengamalkannya kamu akan bersama dengan para malaikat yang mulia lagi taat di sisi Allah.”
Kemudian, Pak Mubaligh menatap Fahmi dengan senyum dan berkata, “Fahmi, meskipun kamu membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata, kamu tetap mendapatkan dua pahala: pahala membaca Al-Qur’an dan pahala atas kesulitan yang kamu alami dalam membacanya.”
Dan keduanya menyadari bahwa kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an membawa mereka merasa lebih dekat kepada Allah SWT.
Orang yang mahir membaca Al-Qur’an dengan lancar dan tajwid yang benar mendapatkan kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Mereka akan bersama dengan para malaikat yang mulia lagi taat. Ini menunjukkan bahwa kemahiran dalam membaca Al-Qur’an bukan hanya membawa manfaat duniawi, tetapi juga ukhrawi. Dengan membaca Al-Qur’an, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan takwa, serta mendapatkan syafaat di hari akhir.
Dan bagi mereka yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan bersusah payah dalam membacanya, mereka juga mendapatkan pahala yang besar. Bahkan, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa mereka akan mendapatkan dua pahala: pahala membaca Al-Qur’an dan pahala atas kesulitan yang mereka alami dalam membacanya. Ini menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai usaha dan kesungguhan seseorang dalam menjalankan ibadah, terutama bagi mereka yang terus berusaha. Masyaallah
Membaca Al-Qur’an bukan hanya tentang membaca huruf-hurufnya, tetapi juga tentang mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengamalkan Al-Qur’an, kitapun dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendapatkan keberkahan dari Allah.
Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran dan kesungguhan kita dalam membaca dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat meraih derajat yang tinggi di sisi Allah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Insyaallah
Kisah Basyira dan Fahmi, mengajarkan, bahwa membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang sangat mulia dan penuh keutamaan. Dan membuat kita menyadari bahwa membaca Al-Qur’an bukan hanya sekedar aktivitas rutinitas harian, tetapi juga merupakan ibadah yang sangat mulia dan penuh keutamaan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Rasulullah Saw,
“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat, dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata serta bersusah payah dalam membacanya maka ia mendapatkan dua pahala.” [1]
Referensi :
[1] HR. Bukhari dan Muslim
Visits: 57