Fitnah Berbuah Karunia Bai’at

Awalnya saya tidak acuh kepada bapak dan ibu sambung saya yang waktu itu mereka sudah Ahmadi. Ayah saya adalah Ketua Jemaat Ahmadiyah cabang Ikatan Saudara dan waktu itu juga saya adalah ketua pengajian ghair yang diasuh oleh seorang ustadz. 

Suatu hari kami melaksanakan perayaan Isra Mi’raj mengundang ustadz dari Surabaya yang kebetulan beliau sedang liburan ke Lampung. Ceramahnya lumayan bagus dan lemah lembut. Namun, di ceramah terakhirmya beliau menyampaikan pesan yang sangat mengagetkan saya. 

Beliau berpesan kepada hadirin, “Bapak dan Ibu-Ibu, jangan dekat-dekat dengan orang Ahmadiyah! Mereka itu sesat dan menyesatkan. Syahadatnya asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna ahmad lorkali, kitab sucinya tazkirah, naik hajinya ke Qadian.” Dalam acara tersebut saya sebagai pembawa acara.

Ucapan ustadz tersebut masuk dalam telinga saya dan masuk ke dalam hati saya. Setelah acara selesai saya pulang, tetapi ada yang aneh sekali. Langkah demi langkah saya terngiang-ngiang dengan kata-kata “Ahmad Lor Kali, Ahmad Lor Kali, Ahmad Lorkali.” Sampai rumah pun masih saja terngiang-ngiang kata-kata Ahmad Lor Kali.

Menjelang sore hari saya mandi, sepertinya ada bisikan ‘Adil, adil,’ karena ada berita yang baru saya dengar tersebut. Spontan saya memutuskan untuk mengadakan penyelidikan ke Ahmadiyah yang kebetulan bapak dan ibu sambung saya orang Ahmadiyah. Ibu sambung saya sering menyampaikan, “Imam Mahdi sudah datang. Imam Mahdi sudah turun.” 

Waktu itu profesi saya sebagai tukang rias dan fotografer. Alhamdulillah berkat karunia-Nya saya dipromosikan oleh ibu sambung saya merias ke perkampungan Jemaat Ahmadiyah di Ikatan Saudara. Sambil menyelam minum air, apa yang saya cari sudah ketemu semuanya. Bahwa ucapan ustadz dari Surabaya itu adalah fitnah belaka.

Esoknya setelah pulang merias dari Jemaat Ikada, saya ada acara pengajian di masjid ghaer tempat saya menjadi ketuanya. Ustadz yang mengasuh pengajian itu sendiri yang memberikan tausiyah tentang hadis bahwasanya di akhir zaman Islam akan pecah menjadi 73 golongan dan ulama menjadi wujud yang terburuk di kolong langit dan suka menyebarkan fitnah. Namun, fitnah itu akan kembali kepada dirinya. 

Alhamdulillah semua yang saya cari tentang kebenaran sudah terjawab semua. Tetapi saya belum bisa meyakini sepenuhnya wujud Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. sebagai Imam Mahdi yang dijanjikan. Akhirnya saya memutuskan untuk salat Istikharah dan sebelum salat, saya sudah siapkan Al-Qur’an dari Depag yang ada terjemahannya. Al-Qur’an itu saya buka secara acak dengan keyakinan bahwa Al-Qur’an akan memberikan petunjuk.

Alhamdulillah yang pertama saya baca adalah penciptaan pertama dan baru mengenai rasul-rasul. Allah Ta’ala berfirman, “Maka apakah Kami lelah dengan penciptaan yang pertama? Tidak, bahkan mereka dalam keraguan tentang penciptaan yang baru.” [*] 

Hari itu hari Jumat tanggal 11 November 1982 sekitar jam 9 pagi saya langsung pamitan dengan suami saya, Pak Samsi, dan mengatakan bahwa saya mau baiat. Beliau mengatakan kalau saya baiat saya tidak akan punya kawan. Ucapan itu spontan saya jawab, “Biarlah, kawan saya Allah.” Dan, saya langsung pergi ke Ikatan Saudara. 

Alhamdulillah di masjid sudah ada bapak saya dan Bapak Daeng Malinta. Beliau adalah orang Bugis, orang tua dari Ibu Zahidah yang sekarang di PPLI. Mereka tidak menyangka akan kedatangan saya. Saya pun kemudian dirangkul oleh bapak saya. 

Alhamdulillah setelah saya baiat, hidup saya semakin terarah. Itulah motivasi yang membuat saya ingin dan ingin selalu menyampaikan kebenaran atau tabligh. Kami para anggota Jemaat selalu mendapat arahan dari Khalifah untuk senantiasa berbuat baik sebagai perwujudan Islam yang rahmatan lil ‘alamin

Alhamdulillah, nikmat berada di Jemaat ini telah saya rasakan. Karenanya saya akan terus menyampaikan kebenaran agar kenikmatan yang saya rasakan ini juga dirasakan oleh orang lain. Aamiin Allaahumma Aamiin. 

 

Referensi:

[*] QS. Qaf 50: 16

Visits: 72

Sujiyah

1 thought on “Fitnah Berbuah Karunia Bai’at

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *