Ganjaran Setelah Membayar Candah

Pada tahun sekitar 90-an, waktu itu saya masih tinggal di kota Bandar Lampung dan diberikan amanah menjadi ketua LI. Pada saat itu, ketua cabangnya Bpk. Drs. Muharto Winarji. Setiap hari Jum’at, saya melaksanakan shalat jumat dan hari itu adalah batas akhir pembayaran candah.

Uang saya lagi pas-pasan, tapi saya sudah bertekad harus membayar candah. Selesai shalat Jum’at, saya langsung menemui sekretaris maal dan membayarkan semua uang yang ada, tanpa tersisa sepeser pun.

Karena tidak ada lagi uang yang dipegang, akhirnya saya pulang dengan berjalan kaki yang jaraknya dari masjid sampai ke rumah kira-kira 25 km. Hati saya merasa senang, walaupun pulang hanya ditempuh dengan berjalan kaki. Saya senang karena sudah membayar candah, pengorbanan harta yang sudah dianjurkan di dalam Jemaat untuk kepentingan agama.

Baru berjalan sekitar 2 km dengan jalan yang saya lalui menanjak, saya berjalan dengan perlahan-lahan. Namun, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti, menyapa, dan bertanya saya mau ke mana. Kemudian, saya jawab kalau saya mau pulang. Rupanya yang bertanya tersebut adalah Bpk. Ketua Cabang, Bpk. Drs. Muharto Winarji ( Kepala Sekola SMP Kotabumi). Beliau menyuruh saya untuk naik ke mobilnya. Tanpa bicara saya langsung naik di belakang.

Di sepanjang jalan, kami tidak ada pembicaraan apa pun. Sampai akhirnya tiba di gang rumah beliau, beliau berkata, “Maaf ya, Bu, nggak bisa anter sampai rumah,” sambil memberi uang kepada saya. Beliau berkata, “Ini untuk ongkos naik mobil. Sekali lagi maaf, nggak bisa nganter.”

Masyaa Allah! Entah berapa uang yang beliau kasih, saya sudah lupa jumlahnya. Namun, seingat saya, jumlahnya berkali-kali lipat dari uang yang saya bayarkan untuk candah. Dan kejadian-kejadian seperti ini pun sering terjadi.

Jikalau kita ikhlas dan mendahulukan agama, insya allah dunia akan mengikuti. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang laki-laki yang memberi sedekah dan orang-orang perempuan yang memberi sedekah; dan mereka yang telah memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan bagi mereka, dan bagi mereka ada ganjaran yang sangat mulia.” [QS. Al-Hadid 57: 19]

Semoga cerita nyata saya menjadikan kita lebih bersemangat dalam mengkhidmati Jemaat Ilahi yang kita cintai. Aamiin Allaahumma Aamiin.

Visits: 88

Sujiyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *