Hadiah Istimewa, Ramadan sebagai Kasih Sayang Allah

Allah SWT adalah Maha Penyayang, dan sudah banyak orang yang dapat membuktikan hal itu. Salah satunya terbukti ketika selama 1 bulan lamanya kita menahan diri dari apa yang dihalalkan, kita mengurangi kegiatan sehari-hari digantikan dengan lebih fokus hanya kepada Allah. Dan memang ini adalah untuk “Aku” Hanyalah untuk Allah semata, itulah Ibadah di Bulan Suci Ramadan.

Jangan sia-siakan bulan ini karena Allah akan memberikan hadiah membuka pintu ampunan selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin kembali ke jalan-Nya. 

Riwayat dari Abu Hurairah r.a, Hadhrat Rasulullah saw. Bersabda, “Aawal bulan Ramadan itu penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di akhirnya pembebasan dari api neraka.” (HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu ‘Asakir). [1]

Di sepuluh malam terakhir Ramadan, ada satu malam yang istimewa: Lailatul Qadr. Rasulullah saw. bersabda: “Seseorang yang berpuasa selama bulan Ramadan dengan imaanaw watihsaaban (penuh keimanan, penuh harap pahala dan ridha-Nya dan muhasabah diri, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan seseorang yang mendapatkan Lailatul Qadr dengan imaanaw watihsaaban maka juga akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Betapa luar biasa kasih sayang Allah! Tak hanya mengampuni dosa, bahkan menghapus segala bekas dan nodanya, menjadikan kita seolah tak pernah berdosa sama sekali.

Di dalam tafsir al-quran terjemahan Hazrat Muslih Mau’ud ra. seseorang dikatakan melakukan sifat ‘Afw ‘ bila ia menghapuskan dari pikirannya, atau sama sekali melupakan dosa-dosa atau pelanggaran-pelanggaran terhadapnya yang dilakukan oleh orang-orang lain. Bila dipakai bertalian dengan Tuhan maka artinya ialah bahwa Allah SWT. bukan saja menghapuskan dosa, bahkan juga menghapuskan segala bekas dan nodanya (Tafsir Surah Al Imran;134) 

Menurut Hadhrat Masih Mau’ud as., Lailatul Qadr memiliki 3 bentuk yaitu pertama suatu malam pada bulan Ramadan. Kedua, zaman Nabi Allah. Ketiga, Lailatul Qadr bagi seseorang adalah ketika dia menjadi suci dan bersih (Malfuzat jilid 2 hal.336).

Sayyidah Aisyah ra, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai malam Lailatul Qadr, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, “Bacalah, ’Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’ (Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Pemaaf. Menyukai Pengampunan, maka ampunilah aku).” (HR At-Tirmidzi). [2]

Bulan Ramadan kini yang sudah diambang pintu.. Ini adalah bukti kasih sayang Allah kepada kita. Mari persiapkan diri sebaik mungkin! Jaga kesehatan dan manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. 

Semoga di bulan Ramadan ini, dosa-dosa kita yang telah lalu diampuni. Dan, dengan karunia-Nya senantiasa menganugerahkan kita kekuatan yang khas agar dapat terhindar dari segala dosa di masa depan. Aamiin Allahumma Aamiin.

 

Referensi:

[1] HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu ‘Asakir

[2] HR At-Tirmidzi

Views: 61

1 thought on “Hadiah Istimewa, Ramadan sebagai Kasih Sayang Allah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *