JAGA LISAN, HATI DAN PIKIRAN

Sering kali kita sibuk memperhatikan penampilan, pekerjaan, atau urusan dunia. Tapi ada tiga hal penting yang kadang terlupakan : lisan, hati, dan pikiran. Padahal, tiga hal inilah yang paling menentukan baik-buruknya kita di hadapan Allah.

 

1. Lisan: Kecil tapi Berbahaya

Lisan itu kecil, tapi dampaknya besar. Dari mulut kita bisa keluar doa, dzikir, kata-kata yang menguatkan orang lain. Tapi dari mulut juga bisa keluar kebohongan, ghibah, fitnah, atau kata-kata yang bikin hati orang terluka.

Hadhrat Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” [1]

Beliau ﷺ juga bersabda:

سلامة الإنسان في حفظ اللسان
“Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” [2]

Dari sini jelas, menjaga lisan bukan sekadar adab, tapi kunci keselamatan hidup kita. Karena satu kata bisa jadi pahala, tapi satu kata juga bisa jadi dosa panjang.

 

2. Hati : Pusat Segalanya

Kalau hati kita baik, insyaAllah semua sikap dan ucapan kita juga ikut baik. Tapi kalau hati penuh iri, dengki, atau sombong, biasanya akan kebawa ke sikap sehari-hari.

Hadhrat Rasulullah ﷺ bersabda :
“Dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Kalau ia baik, seluruh tubuh akan baik. Kalau ia rusak, seluruh tubuh akan rusak. Itulah hati.” [3]

 

3. Pikiran : Akar dari Segalanya

Apa yang sering kita pikirkan, biasanya itu yang keluar jadi sikap. Kalau sering mikir negatif, lama-lama kita jadi mudah curiga, gampang marah, dan sulit tenang. Tapi kalau pikiran dilatih untuk positif, kita jadi lebih sabar, adem, dan adil ke orang lain.

Allah ﷻ berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.” [4]

Bahaya Orang yang Muflis

Hadhrat Rasulullah ﷺ pernah bertanya :
“Tahukah kalian siapa orang yang muflis (bangkrut) itu?”

Para sahabat menjawab : “Orang yang nggak punya uang atau harta.”
Beliau ﷺ menjelaskan :
“Orang muflis dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tapi dia juga membawa dosa karena mencaci orang, menuduh orang, memakan harta orang, menyakiti orang. Akhirnya pahala kebaikannya diberikan kepada orang-orang yang dia zalimi. Kalau pahalanya habis, dosa orang lain ditimpakan padanya, lalu dia dilemparkan ke neraka.” [5]

Sungguh mengerikan, ini menjadi arti bahwa bisa jadi ibadah kita banyak, namun habis tak tersisa hanya karena nggak bisa jaga lisan, hati, dan pikiran.

 

Jangan sampai kita rajin shalat, puasa, sedekah tapi bangkrut di akhirat. Karena pahala habis untuk membayar orang-orang yang pernah kita sakiti dengan ucapan, sikap, atau bahkan pikiran buruk kita.

Menjaga lisan, hati, dan pikiran itu memang nggak gampang, tapi bisa dilatih pelan-pelan. Mulai dari menahan diri sebelum bicara, belajar berlapang dada, dan mencoba berpikir baik tentang orang lain.

 

Sumber:

[1] HR. Bukhari & Muslim

[2] HR. Al-Bukhari

[3] HR. Bukhari & Muslim

[4] QS. Al-Hujurat : 13

[5] HR. Muslim no. 2581

Views: 167

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *