Keberagaman Itu Indah

Ajaran agama islam adalah menumbuhkan perdamaian,menyebarkan cinta dan kasih sayang diantara umat manusia. Al-Quran merupakan kita perdamaian yang mengabadikan nilai-nilai universal manusia . Ajaran islam bertujuan menyatukan umat manusia dibawah bendera kemanusiaan dan menjamin hak setiap individu untuk hidup dengan bebas,setara merdeka dan penuh keadilan.Tercantum dala. Al-Quran bahwa Allah mengutus para nabi ke dunia agar mereka menanamkan nilai nilai dasar kemanusiaan dan mengajarkan akhlak.

Keragaman dan perbedaan merupakan sunnatullah. Dimana pun di dunia ini pasti dijumpai keragaman. Agama, suku, ras, bangsa, negara, gender, warna kulit dan lain-lain dapat menjadi sumber keragaman dan perbedaan antarmanusia. Pemahaman atau penafsiran, bahkan sudut pandang, juga bisa menjadi titik perbedaan.

Rasulullah saw. menginisiasi suatu perjanjian yang dapat mendamaikan dan menyatukan berbagai perbedaan itu. Perjanjian itu dikenal sebagai Piagam Madinah (mitsaq al-madinah) dan diyakini merupakan embrio perjanjian antar bangsa, seperti Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Magna Charta. Oleh karena itulah, Islam mengajarkan umatnya bersikap toleran terhadap berbagai perbedaan.

Di dalam naskah perjanjian itu, disebutkan berbagai ketentuan yang menunjukkan adanya keterbukaan, saling menghormati, dan toleransi di antara mereka. Hal itu antara lain tergambar dalam soal kebebasan beragama bagi pemeluk agama, pembelaan bagi kaum yang lemah, serta kewajiban bela negara.

Nabi Muhammad saw. juga memberikan jaminan perlindungan kepada umat Kristiani untuk melaksanakan ibadah sesuai agama mereka. Bahkan, Nabi Muhammad saw. mengizinkan mereka untuk membangun rumah tangga beda agama di antara mereka, tanpa mengganggu kepercayaannya.

Peristiwa penaklukan Makkah (fathu Makkah) yang terjadi pada tahun 8 H/ 630 M, merupakan peristiwa toleransi paling agung dalam sejarah Islam.

Nabi Muhammad saw. pernah dikuya-kuya, disakiti, bahkan diusir dari tanah airnya oleh penduduk Makkah. Akan tetapi, pada saat Makkah diambil alih oleh Nabi Muhammad saw., tidak ada sedikit pun pertumpahan darah atau balas dendam kepada kafir Quraisy.

Mereka dilindungi, diperlakukan dengan sangat baik dan dijamin keamanannya. Jika bukan karena sikap lapang dada, pihak yang menang pasti bersikap jumawa dihadapan yang kalah.

Toleransi bukan soal mayoritas – minoritas. Toleransi tidak boleh mencampuradukkan aqidah. Toleransi juga bukan soal membenarkan keyakinan yang berbeda-beda. Toleransi merupakan keberanian untuk menghormati dan menghargai perbedaan di antara kita, agar hidup tetap rukun dan damai.

“Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.” [1]

Referensi :

[1] (QS. Al-Hujurat: 13)

Views: 55

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *