
MEMILIKI ANAK SALEH-SALEHAH, INVESTASI ORANG TUA
Anak-anak merupakan anugerah yang diamanahkan Allah Ta’ala kepada kita. Ketika seorang anak lahir maka orang tua pasti merasakan kebahagiaan yang luar biasa, karena telah diberikan kepercayaan mendapatkan keturunan. Selanjutnya sebagai orang tua kita pasti akan memberikan yang terbaik kepada anak-anak kita, agar mereka bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Mulai dari menjaga, mengasuh, memberikan perhatian dan kasih sayang. Seiring berjalannya waktu dalam tumbuh kembangnya ternyata bukan hanya kasih sayang dan perhatian kita saja yang harus diberikan. Sebab memberikan nafkah, merawat dan mengasuhnya itu adalah hal yang wajib dilakukan. Akan tetapi ada satu hal yang lebih utama ketika mempunyai seorang anak yaitu bagaimana memberikan pendidikan dan tarbiyat yang baik kepada mereka, sehingga mereka memiliki akhlakul karimah (akhlak yang mulia).
Orang tua harus menanamkan kepada mereka bagaimana menjalani kehidupan yang sesuai dengan harapan dari Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Sebagaimana riwayat dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, “Rasulullah saw. Bersabda, ‘Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka.’” [1]
Ayah dan ibu, kedua-duanya mempunyai peranan penting dalam memberikan tarbiyat kepada anak-anak. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” [2]
Seorang ayah dapat mengambil teladan dari Hadhrat Luqman yang tarbiyat terhadap anaknya diabadikan dalam Al-Qur’an. Tarbiyat yang disampaikan kepada anak-anak diantaranya:
1. Larangan menyekutukan Allah
2. Perintah berbakti kepada kedua orang tua
3. Senantiasa bersyukur
4. Mawas diri dalam bertindak karena hidup kita dalam pengawasan Allah Ta’ala
5. Menegakkan salat
6. Beramal baik dan meninggalkan keburukan
7. Jangan sombong
8. Bersabar
9. Berlaku sederhana atau tidak berlebihan
Selain peranan seorang ayah, peranan seorang ibu tidak kalah pentingnya. Hadhrat Rasulullah saw. Bersabda, “Surga berada di bawah telapak kaki ibu.” Hadits ini bukan saja menekankan kepada anak-anak agar mematuhi perintah dari kedua orang tuanya, akan tetapi hadits ini memberikan tanggung jawab yang istimewa kepada seorang ibu dalam mendidik dan memberikan tarbiyat serta menuntun anak-anaknya ke dalam surga dunia akhirat. Karena seorang ibu mempunyai pengaruh besar untuk anak-anak, tentunya akan menjadi contoh bagaimana menjalani kehidupan yang dengan penuh ketakwaan. Seorang ibu perlu berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan rohani anak-anak mereka sebagaimana memenuhi kebutuhan jasmani mereka sendiri.
Semua ini bukan hal yang mudah bagi kita sebagai seorang ibu. Kita harus memiliki contoh teladan yang baik terlebih dahulu karena anak-anak itu adalah peniru yang ulung yang dapat menjadi cerminan kita. Jika kita ingin melihat anak-anak kita baik maka kita harus menjadi contoh yang baik terlebih dahulu.
Bagaimana caranya?
1. Memiliki kecintaan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya
2. Ta’at dalam ibadah salat dan ibadah-ibadah yang lainnya
3. Memperlihatkan penghormatan dan ketaatan kepada Hadhrat Khalifatul Masih
4. Pengabdian kepada agama
5. Memiliki kerendahan hati
Kemudian kita meneruskannya kepada anak-anak dengan penuh kasih sayang dan kebaikan dari dirinya serta didukung oleh doa yang dilakukan dengan penuh rintihan kepada Allah Ta’ala yang terus menerus tanpa henti.
Diiringi dengan istighfar sebagai sarana introspeksi diri, bahwa sejauh mana kita menengadahkan tangan kita agar air rohani itu dapat kita raih. Amalan bacaan shalawat dan Al-Fatihah sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan merupakan sarana permohonan.
Pengakuan karena kita adalah makhluk lemah yang harus senantiasa meminta pertolongan Allah SWT. Semoga dengan segala saya upaya dan doa yang dawam (terus menerus) Allah Ta’ala memberikan karunia kepada anak-anak kita menjadi anak-anak yang berakhlak mulia, saleh dan salehah, bermanfaat bagi dirinya, keluarga, agama, nusa dan bangsa. Aamiin.
Referensi:
[1] HR. Ibnu Majah
[2] QS At-Tahrim 66: 7
Views: 40