
Menjadi Kaum yang Menjaga Persatuan dan Persaudaraan
Kita sering mendengar ungkapan yang mengatakan, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Kalimat tersebut selalu menjadi pengingat kita tentang dua hal.
Pertama, sesuatu akan berhasil apabila dikerjakan bergotong-royong (bersama-sama). Kedua, suatu kelompok/kaum/bangsa akan menjadi kuat dan maju apabila tidak terpecah belah.
Filosofi sapu lidi sangat representatif untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan. Sapu lidi tidak akan bisa digunakan dengan sempurna sebagai alat kebersihan jika hanya menggunakan satu lidi.
Tapi jika digabungkan dari beberapa tangkai lidi, maka sapu lidi akan dengan mudah dipakai untuk membersihkan sesuatu dengan rapi dan cepat. Seperti itulah gambaran dari persatuan umat Islam.
Di zaman yang penuh fitnah dan perpecahan seperti saat ini, rasa persaudaraan (ukhuwah) dan persatuan menjadi sesuatu yang sangat mahal. Hanya karena mengejar kepentingan pribadi atau golongan, seringkali persatuan dan persaudaraan disisihkan atau bahkan tidak digubris sama sekali.
Umat Islam semakin mundur dan terpuruk karena perselisihan dan perpecahan diantara mereka sendiri. Padahal Islam memerintahkan umatnya untuk bersatu dan tolong-menolong dalam kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Anfal [8]: 46, “Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.”
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Hazrat Utsman Bin Affan ra., “Ketika kaum muslimin terpecah belah, keimanan mereka akan goyah dan kehilangan kekuatan persatuan di antara mereka”.
Hendaknya kaum muslimin bersatu-padu dalam satu ikatan yang kokoh, sehingga keadaan mereka tidak mengalami kemunduran oleh satu atau lain sebab.
Persatuan dan kesatuan merupakan ajaran yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sikap ini menjadi suatu ketentuan agar umat menjadi umat yang kokoh dalam membina masa depan. Tanpa persatuan, sulit kiranya untuk mencapai suatu cita-cita yang telah dicanangkan suatu agama maupun negara
Dalam Al-Qur’an disebutkan beberapa ayat yang meniscayakan adanya persatuan umat di antaranya adalah, “Berpegang-teguhlah dengan tali Allah dan janganlah kalian bercerai-berai.” ( QS;3:103)
Apa itu tali Allah? Rasulullah Saw. diriwayatkan bersabda, “Kitab Allah itu tali Allah yang telah diulurkan dari langit ke bumi.” (Jarir, IV 30)
Jadi seluruh manusia akan selamat dengan berpegang teguh dengan dua hal ini. Pertama dengan Allah, artinya menyerahkan segala urusan hanya kepada-Nya, bertawakal hanya kepada-Nya dan meminta tolong hanya kepada Allah. Yang kedua, berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW.
Visits: 186