PENTINGNYA ILMU DAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Memiliki ilmu pengetahuan dan ilmu agama merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Dengan memiliki ilmu, manusia dapat menempuh jalan hidup dengan baik, mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta menentukan mana yang perlu diikuti dan mana yang harus dijauhi. Ilmu pengetahuan dan agama bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, melainkan juga memberi manfaat besar bagi orang lain.

Allah mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majlis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” [1].

Menuntut ilmu tidak mengenal usia karena begitu pentingnya ilmu bagi manusia. Terdapat pepatah yang mengatakan “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat”. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada batasan usia bagi seseorang untuk terus belajar memperoleh ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Apabila keduanya seimbang, maka akan tercapai keselamatan hidup di dunia maupun akhirat.

Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Hadhrat Abu Darda’ r.a. diceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Para malaikat karena gembira dengan pekerjaan orang yang menuntut ilmu itu membentangkan sayapnya di hadapan penuntut ilmu, dan orang-orang yang tinggal di langit serta yang tinggal di bumi memohon ampunan baginya hingga ikan-ikan di air juga mendoakan untuknya. Keutamaan orang yang berilmu dibandingkan orang yang beribadah adalah seperti keutamaan bulan di atas semua bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak meninggalkan harta sebagai warisan, melainkan meninggalkan ilmu dan irfan. Barangsiapa yang memperoleh ilmu, maka ia telah meraih bagian besar dan kebaikan yang banyak” [2].

Referensi
[1] Al-Qur’an. Surah Al-Mujadalah, 58:11.
[2] At-Tirmidzi, Imam. Sunan at-Tirmidzi, Kitab al-‘Ilm, Bab Fadhl al-Fiqh. Riyadh: Darussalam.

Views: 74

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *