Sabar sebagai Obat Penawar Dinamisnya Kehidupan

Ketika menjalani hidup, kita tidak selamanya berada dalam zona bahagia. Susah, senang, sedih, mengalami musibah dan kenikmatan hidup bahkan terkadang merasakan kesuksesan di luar rencana. Semuanya datang silih berganti. Perasaan itu merupakan fenomena yang dirasakan hati yang sudah biasa terjadi.

Seorang pemulung yang mendapatkan sisa roti bisa jadi akan merasa lebih nikmat daripada pengusaha  dengan  hidangan mewah yang tersaji. Tukang ojek bisa jadi tidur lebih lelap di pangkalan ojek dibandingkan dengan konglomerat yang tidur di hotel bintang lima. Bahkan seorang miskin yang pandai bersyukur akan lebih kaya dibanding pengusaha yang gila dunia. Semuanya tergantung bagaimana menyikapi setiap hal yang dialaminya.

Tak jarang manusia mengalami kesenjangan antara harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Setiap masalah yang dihadapi terkadang terasa sangat berat, sehingga banyak manusia yang merasa sangat menderita manakala mendapatkan permasalahan. Sebagian bahkan memilih untuk mengakhiri hidupnya karena merasa tidak mampu menghadapi masalah. Padahal, ibarat sebuah permata tak dapat dipoles tanpa gesekan, begitupun manusia tidak akan sempurna tanpa adanya masalah yang menimpa. 

Allah SWT. berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 287 yang artinya, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya.”  Dalam ayat ini dijelaskan bahwa setiap manusia yang hidup pasti akan menghadapi masalah. Namun, Allah tidaklah membebani manusia dengan masalah yang tidak dapat dipikul oleh mereka. Porsi masalah sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan seorang hamba. 

Dalam sebuah hadits juga diriwayatkan, “Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan dan kesulitan bersama kemudahan.” (HR. Tirmidzi) “. Hadits ini menjelaskan bahwa kita harus ingat bahwasanya tidak ada istirahat total, kegembiraan total. Semua silih berganti dan tidak mutlak. 

Janganlah berputus asa dari datangnya jalan keluar. Seorang yang mengalami masalah tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Selalu optimis dan berharap pada pertolongan Allah seperti apa yang dialami Rasulullah SAW. pada masa dakwahnya. Beliau mengalami kesulitan dalam dakwahnya namun Allah memberikan kemudahan dalam menaklukkan mereka.

Bersabarlah karena Allah sebagaimana kesabaran orang yang yakin akan datangnya kemudahan. Dan berilah kabar suka kepada orang orang yang sabar. 

Rasulullah SAW. juga bersabda, “Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena semua keadaannya membawa kebaikan (untuk dirinya) jika ia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu kebaikan baginya, dan jika ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu kebaikan baginya.” (H. R Muslim) 

Seringkali seseorang menilai negatif terhadap situasi buruk yang dialaminya, padahal sesuatu yang dipandang buruk belum tentu buruk. Begitu juga sesuatu yang kita pandang baik belum tentu baik. Hadits di atas memberikan gambaran yang lebih baik lagi bagi orang yang tertimpa masalah, bagaimana seharusnya menempatkan diri dalam kehidupan di dunia.

Karena pada hakikatnya ibarat seorang perantau atau orang yang sedang melakukan perjalanan hanya tinggal sementara dan tidak terikat pada tempat yang disinggahi, serta terus melangkah mengarah pada tujuan akhir yaitu akhirat. 

Sebagai seorang muslim yang beriman hendaklah senantiasa bersabar dan meningkatkan kualitas keimanan dalam segala keadaan, memperbanyak ibadah pada Allah dan memperbaiki diri. Tetaplah meningkatkan iman dan takwa agar senantiasa menjadi manusia yang survive dalam segala kondisi.

 

Visits: 248

Endah Fitri

1 thought on “Sabar sebagai Obat Penawar Dinamisnya Kehidupan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *