Sang Maha Penjawab Doa

Namaku Lily. Malam itu, tiba-tiba aku terbangun dari tidur lelapku. Keringat mengucur deras, padahal pendingin ruangan ada pada suhu 20 derajat di kamar yang tidak terlalu besar. Kulihat ke sampingku, suamiku belum juga pulang. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Aku mencoba untuk kembali tidur, ku bolak balikkan badan, namun yang ada hanya gelisah semata.

‘Ada apa ini?’ Akhirnya kuputuskan untuk bangun, berjalan ke kamar mandi, berwudhu dan shalat Tahajjud. Dalam sujudku, entah mengapa doa yang kupanjatkan, “Ya Allah, apabila memang suamiku pergi untuk mencari nafkah untuk keluarga kecil kami maka tolong bukakan seluruh pintu rizki kami. Tapi apabila dia berada di tempat yang tidak seharusnya, walau baru sampai di mata, biarkan sesuatu terjadi dengan mobilnya.”

Setelah selesai shalat, hati merasa lebih tenang. Lalu sambil berzikir kucoba untuk kembali tidur. Di saat rasanya hampir terlelap, dering telepon di rumah terdengar sangat bising di keheningan. Sambil tergopoh-gopoh aku berjalan keluar kamar. Kuangkat telepon yang ada di depan kamar tidur kami.

“Hallo?” Aku mengawali pembicaraan.
“Ly, aku masih di Polda, ya! Ini lagi ngurusin mobil. Mobil hilang. Ini saya lagi urus dulu, ya!” Itu yang dikatakan suamiku. Sambil masih memegang gagang telepon, tidak terasa dengkul kakiku bergetar, kepalaku terasa berputar.

‘Ya, Allah! Lalu ada di mana dia sebenarnya? Dengan siapa dia? Dan apa yang dilihatnya? Mengapa mobilnya bisa hilang? Mobil hilang? Kok bisa?’ Beribu pertanyaan berdesakan di kepala ini. Sampai akhirnya aku disadarkan waktu karena azan Subuh berkumandang. ‘Ya, Allah! Terima kasih atas petunjuk-Mu.’

Berminggu-minggu terlewati. Tidak terasa dua bulan sudah sejak peristiwa itu. Namun, keberadaan mobil belum juga ditemukan. Dalam kepasrahan kembali aku bermunajat kepada-Nya. Dalam sujud aku memohon, “Ya, Allah! Aku mohon ampun atas ucapanku, ya Allah. Mobil ini mobil kantor dan masih belum juga ditemukan, ya Allah. Bagaimana kami bisa menggantinya?”

Aku terus asyik dan khusyuk dalam zikirku, dalam doaku. Tiba-tiba telepon rumah berdering. “Hallo, Ly! Alhamdulillaah, mobil sudah ditemukan! Saya urus ini dulu, ya!” Kembali kaki ini bergetar sambil menitikkan air mata. Betapa benar janji-Nya, bahwa Dia adalah Maha Penjawab Doa. Dan kembali, aku disadarkan waktu, dengan berkumandangnya azan Magrib.

Visits: 158

Karina

1 thought on “Sang Maha Penjawab Doa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *