KALIMAH THOYYIBAH : SARANA KEMAJUAN ROHANI DAN JASMANI

Di dalam buku ‘Bahtera Nuh ‘ karya pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as., digambarkan perjalanan hidup Hadhrat Rasulullah saw. dan pecinta sejatinya di akhir zaman yaitu Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. Dan dari seluruh pembahasan tersebut akan bermuara kepada sarana kemajuan diri kita.

 

Sarana kemajuan yang dimaksud disini adalah dalam hal jasmani dan rohani. Ketika kita dihadapkan pada ujian dan cobaan saat menjalani kehidupan di dunia ini, baik dalam bentuk suka maupun duka, bila semua petunjuk yang Allah SWT. firmankan dalam kitab suci-Nya kita laksanakan sesuai kapasitas masing-masing maka kapasitas diri kita akan mengalami peningkatan.

 

Kemajuan rohani baik dari segi keimanan, kesabaran, keikhlasan, ketawaqalan, ketawadhu’an, dan lain sebagainya akan naik level. Kenaikkan level tersebut tentunya berasal dari keadaan diri masing-masing sebelum menjalani menerima ujian dan cobaan yang Allah SWT. titipkan. Apalagi bila dalam menjalaninya terus diiringi dengan rasa syukur, maka nikmat pun akan bertambah.

 

Terdapat dalam QS. Ibrahim : 7 , “Jika kamu bersyukur, pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.”

 

Kenikmatan dari keberkahan sabar dan syukur dalam menghadapi ujian bisa kita raih bila kita mengharapkan keridhaan Allah SWT.  Misalnya ketika seseorang dikaruniai kekayaan harta kemudian ia terus menerus menginfaqkannya di jalan Allah, demi memenuhi hak Allah SWT. dan hak manusia diiringi ketulusan sangat berhati-hati agar terhindar dari keburukkan maka keberkahan-Nya berupa kebaikan-kebaikan yang melimpah terwujud.

 

Keberkahan tersebut akan menjadi beragam bentuk seperti kesehatan, keturunan yang soleh dan solehah, rejeki yang lancar, kenikmatan ibadah meningkat, menjadi sumber manfaat banyak orang. Maka surga dunia seolah telah ia raih.

 

Peningkatan kemajuan rohani dan jasmani pun melingkupi banyak hal, sehingga ketika seseorang berpegang teguh pada tali Allah SWT maka keyakinannya terhadap keesaan Allah SWT akan ikut meningkat. Peningkatannya terhadap keyakinan pada wujud Allah SWT. menjadi sarana tersebarnya kalimah Thoyyibah ‘Laailahailallah Muhammadarosululloh’.

 

Perjalanan hidupnya menjadi tauladan bagi manusia yang lain. Melalui sejarah yang Allah SWT. firmankan dalam kitab suci Al-Qur’an telah tergambar jelas pembeda antara mukmin dan kufar, maka ambilah pelajaran berharga dari sejarah tersebut dan berpegang tegunglah disertai amalan lain serta teruslah memohon pertolongan-Nya.

Ujian dan cobaan yang kita hadapi dengan keberanian serta keyakinan bahwa semuanya akan berakhir di dunia ini, akan menambah bekal terbaik kita menjalani kehidupan abadi di akhirat.

 

Ketika ujian dan cobaan baik suka maupun duka kita maknai sebagai sarana untuk mengenal wujud Allah SWT, juga untuk mengenali kapasitas diri dalam mengamalkan Habluminallah dan Habluminanash, maka jenis penderitaan selama menjalani ujian atau cobaan menjadi lebih ringan. Iringilah terus dengan doa’ memohon pertolongan-Nya disertai dzikrillah dengan tawadhu’ ,karena kasih sayang-Nya adalah kunci dari keterkabulan harapan kita.

Begitu banyak dzikirkhoir atau ingatan akan kebaikkan dari almarhum almarhumah bagaimana tawaqalilallah berbuah manis dalam banyak hal. Sehingga bagi yang mendengar kisah mereka akan yakin atas Kuasa-Nya. Seperti sabda Hadhrat Masih Mau’ud as. pun bersabda didalam buku Bahtera Nuh

“Kamu tidak dapat melindungi dirimu dengan sikap pura-pura atau ria, sebab Allah SWT. Tuhanmu dapat melihat sampai ke dasar lubuk hati manusia. Dapatkah kiranya kamu memperdayai Tuhan? Maka buatlah dirimu lurus, bersih dan suci, dan berdirilah dengan teguh, sebab apabila terdapat dalam dirimu kegelapan walau sedikit saja, kegelapan itu akan menghalau semua cahaya nuranimu. Dan andaikan di sudut relung dadamu ada terselip keangkuhan, ria, meninggikan diri ataupun kemalasan, maka kamu tidak dianggap sesuatu yang layak diterima Tuhan”

Views: 57

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *