Sebuah Keikhlasan Dalam Amalan Dan Perbuatan

Dalam Islam, syarat diterimanya amalan ibadah adalah ikhlas dan mengikuti sunnah atau tuntunan Rasulullah SAW. Tanpa salah satunya, amalan menjadi tidak sempurna. Ikhlas menunjukkan jika amalan dilakukan semata-mata hanya untuk Allah SWT. Dan ikhlas menjadi salah satu syarat penting dalam beramal dan beribadah sehingga setiap muslim harus senantiasa menjaganya. Karena ikhlas juga merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju kepada Allah Ta’ala.

Islam pula mengajarkan keluhuran budi melalui sikap ikhlas ini. Perbuatan baik yang dalam pandangan kita tampak sepele akan memberikan dampak besar karena atas dasar bahwa hal itu, cerminan dari keluhuran budi orang yang melakukannya. 

Ada sebuah contoh perbuatan baik yang dianggap sepele tapi memberikan dampak yang sangat berharga dalam keberlangsungan hidup suatu makhluk di muka bumi ini. Misalnya di kala kita dalam sebuah perjalanan dan memberikan seteguk air putih kepada seekor anjing yang  tengah kehausan dan kita temukan di sebuah jalan yang gersang jauh dari pemukiman penduduk. 

Alih-alih memperoleh imbalan, sebagaimana sering dilakukan oleh manusia terhadap manusia lain, orang yang berbuat baik itu tentu tidak memperoleh ucapan terima-kasih dan pujian. Karena yang diberikan kebajikannya adalah binatang. 

Pujian dan ungkapan terima-kasih memang terkadang mengasyikkan bagi sebagian orang, namun ternyata pada hakikatnya pujian adalah melenakan. Diceritakan, di samping Rasulullah SAW ada orang yang memuji-muji temannya. Lalu, Rasulullah SAW mengingatkannya. Kata beliau, “Celakalah kamu! Kamu telah memotong leher saudaramu itu. Kalau ia mendengar, ia tidak akan senang.” Kemudian beliau melanjutkan, “Kalaulah kamu harus memuji saudaramu, lakukanlah dengan jujur (HR Bukhari – Muslim).

Dalam sebuah Al-Quran Surah Al-Isra’ ayat 7 berkaitan dengan berbuat baik, Allah Ta’ala berfirman, “Jika kalian berbuat baik, untuk diri kalian sendiri, dan jika kalian berbuat jahat, maka untuk diri kalian juga.”

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda, “Janganlah sama sekali kamu menganggap enteng kebaikan seberapa pun jua, walaupun dalam bentuk bertemunya kamu dengan saudaramu dengan wajah yang manis”.

Tapi ingatlah kebaikan tumbuh dari pohon kebaikan pula. Niat seseorang  untuk berbuat baik karena keibaan kala kita memberi seteguk air putih kepada seekor anjing, akan memperoleh nilainya di sisi Allah SWT, Sang Pencipta. Meski kebaikan yang kita lakukan tidak selalu mendapatkan respon sesuai harapan jangan menyerah, tetap semangat menebar kebaikan. Karena sejatinya apa yang kita tanam itu yang akan kita petik.

Sebuah quote motivasi dari seorang musisi dunia legendaris bernama John Lennon agar kita tetap semangat menebar kebaikan dalam keikhlasan yang berbunyi, “Ketika kau melakukan sesuatu yang mulia dan indah tapi tak seorang pun memperhatikan, jangan bersedih. Karena matahari pun tampil cantik setiap pagi meski sebagian besar penontonnya masih tidur.”

Ibnu Qayyim Al- Jauziyah seorang ahli fikih dan pendakwah mazhab Hambali menjelaskan Ikhlas menurut ajaran Islam artinya menyendirikan Allah sebagai tujuan dalam ketaatan. Dan ada tiga tingkat derajat keikhlasan yaitu :

  1. Tidak melihat amal sebagai amal, tidak mencari  imbalan dari amal dan tidak puas terhadap amal.
  2. Malu terhadap amal sambil tetap berusaha untuk membenahinya, memelihara cahaya taufik yang dipancarkan Allah Ta’ala.
  3. Memurnikan amal, membiarkan amal berdasarkan ilmu, tunduk kepada hukum kehendak Allah dan membebaskan dari sentuhan rupa.

Hz. Masih Mau’ud as. bersabda, “Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang ikhlas. Hadhrat Rasul Karim SAW. dilahirkan di lingkungan belantara (padang pasir), kemudian banyak sekali sarana yang telah  disediakan oleh Allah. Mengendalikan satu orang saja, adalah pekerjaan yang sulit. Namun berapa banyak orang yang telah menyertai beliau SAW?” (Malfuzat, jld. II, hlm. 225).

 

Hidup memang penuh dengan lika- liku, kejadian baik atau buruk menjadi teman yang seakan sulit untuk dilepaskan. Meski terasa melelahkan, namun berbagai kejadian yang hadir dapat membuat hidupmu jadi lebih bermakna dan ingatlah ikhlas yang kita lakukan, dalam setiap amal dan perbuatan tanamkanlah semata-mata tujuannya hanya untuk ibadah kepada Tuhan, Sang Pencipta Alam semesta.

Views: 453

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *