
Zakat Fitrah: Sentuhan Akhir Penyempurna Puasa Ramadan
“Ambillah zakat dari harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka serta mendoalah untuk mereka.” (Q.S. At-Taubah: 103)
Ramadan adalah bulan yang dikaruniakan oleh Allah Ta’ala kepada umat Muslim sebagai sarana pengabdian kepada-Nya. Pada bulan inilah umat Islam diperintahkan untuk berpuasa sebulan penuh, dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari. Selain puasa, ibadah lainnya seperti salat lima waktu, salat tarawih, dan tadarus Al-Qur’an semakin digiatkan demi meraih pahala dan kasih sayang-Nya.
Salah satu kewajiban yang tidak boleh diabaikan dalam bulan Ramadan adalah zakat fitrah. Zakat ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan penyempurna ibadah puasa.
1. Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dibayarkan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadan menjelang Idul Fitri. Kata fitrah berarti suci, sehingga zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan jiwa dan mengembalikan seseorang ke fitrah yang bersih sebagaimana saat pertama kali dilahirkan.
Dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah saw bersabda: “Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari
Perkataan sia-sia dan kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin. Barang siapa menunaikannya sebelum shalat (Idul Fitri), maka zakatnya diterima, dan barang siapa menunaikannya setelah shalat, maka itu hanya dianggap sebagai sedekah biasa.” (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Hadis ini menjelaskan bahwa zakat fitrah memiliki beberapa tujuan utama:
– Mensucikan Diri
Meskipun di bulan Ramadan setan dibelenggu, namun hawa nafsu manusia tetap ada. Kadang kita masih terlintas pikiran negatif, mengucapkan perkataan yang kurang pantas, atau melakukan hal yang tidak sepatutnya. Zakat fitrah berfungsi sebagai penyuci dan penebus atas kekurangan yang terjadi selama menjalankan puasa.
– Penyempurna Ibadah Puasa
Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan. Umat Muslim berlomba-lomba beribadah untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Zakat fitrah sebagai salah satu rukun Islam menjadi pelengkap dan penyempurna ibadah puasa agar diterima di sisi Allah.
– Solidaritas kepada Kaum Dhuafa
Zakat fitrah juga merupakan wujud kepedulian sosial. Dengan menunaikan zakat ini, kita membantu saudara-saudara yang kurang mampu agar mereka dapat merasakan kebahagiaan dalam menyambut Idul Fitri.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah: 60)
– Waktu yang Tepat untuk Membayar Zakat Fitrah
Zakat fitrah sebaiknya dikeluarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Jika dibayarkan setelah salat, maka zakat tersebut hanya dihitung sebagai sedekah biasa dan tidak berfungsi sebagai penyempurna puasa.
2. Hubungan Puasa dan Zakat Fitrah
Puasa dan zakat fitrah adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dalam kitab Hasyiyah Jamal alal Minhaj, Syekh Zakaria al-Anshari mengutip sabda Hadhrat Rasulullah saw:
“Ibnu Syahin meriwayatkan dalam kitab Targhib wad Dhiya’ dari sahabat Jarir: (puasa pada) bulan Ramadan digantungkan antara langit dan bumi, tidak diangkat kepada Allah kecuali dengan zakat fitrah.”
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Ramadan tidak akan sempurna tanpa menunaikan zakat fitrah.
Sebagai umat Islam, marilah kita menyempurnakan ibadah puasa dengan menunaikan zakat fitrah tepat waktu. Semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan bagi kita semua dalam menunaikan kewajiban ini, serta menjadikan amalan kita sebagai pembersih jiwa dan peningkat ketakwaan.
Aamiin.
Views: 98