
Bertanya Untuk Mencari Ilmu
Sebagai manusia tentunya banyak sekali ilmu yang harus kita pelajari untuk menunjang berlangsungnya kehidupan. Namun, yang paling penting dari semuanya adalah ilmu yang dapat mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta. Ilmu yang dapat mengarahkan kita pada kebaikan.
Kita sering mendengar pepatah, “Malu bertanya sesat di jalan”, begitu pun dengan ilmu. Bila kita tidak memiliki ilmu, terutama ilmu agama, bila kita tidak bertanya (menuntut ilmu), maka kita akan sesat di jalan. Kita akan salah mengambil langkah, karena tidak paham serta tidak tahu. Kurangnya ilmu agama dapat membuat kita buta mata juga buta hati, sehingga jadinya tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Sebagaimana yang kita ketahui di zaman ini, banyak sekali kejahatan, itu semua karena kurangnya pemahaman akan ilmu agama. Begitu banyak motif kejahatan, baik di dunia nyata ataupun di dunia maya. Pembunuhan, penipuan dan segala macam kejahatan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya semuanya terjadi.
Sekarang ini pun banyak sekali info-info di media sosial yang tidak tahu kebenarannya, sehingga kita harus mencari tahu tentang kebenaran sebuah informasi tersebut. Jangan langsung percaya agar kita tidak tertipu. Kita harus bisa mebedakan mana yang benar dan mana yang hanya sekedar hoax. Kita harus berani bertanya jika tidak tahu, harus coba cari kebenarannya agar selalu ada di jalan yang benar dan tidak termakan berita hoax.
Hadhrat Masih Mau’ud Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as., pendiri Jemaat Ahmadiyah bersabda:
“Saya lebih banyak berharap pada orang yang tidak mengurangi kemajuan agama serta kesenangan terhadap agama. Seseorang yang mengurangi kesenangan tersebut, saya takut jangan-jangan dia akan dikuasai oleh setan. Oleh karena itu hendaknya jangan sekali-kali malas. Setiap masalah yang tidak dipahami hendaknya ditanyakan supaya pengetahuan semakin bertambah. Bertanya bukanlah sesuatu yang diharamkan.
“Dalam kondisi menolak sekalipun, hendaknya bertanya, dan juga untuk kemajuan dalam hal amalan. Seseorang yang ingin meraih kemajuan di bidang ilmu dia hendaknya membaca Qur’an Syarif dengan penuh perhatian. Di mana saja dia tidak mengerti, tanyakanlah. Jika beberapa makrifat tidak dapat dipahami maka tanyakan pada yang lain, lalu beri manfaat.” [1]
Selanjutnya dalam kitab Kanzul ‘Ummal, Rasulullah Yang Mulia saw. bersabda, “Ilmu itu seperti perbendaharaan yang sangat berharga. Kuncinya adalah bertanya. Bertanyalah kalian, mudah-mudahan Allah merahmati kalian; karena dalam hal bertanya itu, ada empat kategori orang yang diberi pahala. Orang yang bertanya, orang yang mengajar, orang yang mendengarnya dan orang yang menggemari mereka.”
Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya bahwa beliau ingin menjelaskan ilmu-ilmu agama dengan menyuruh mereka bertanya. Menurut ajaran Rasulullah, orang yang selalu bertanya harus dihargai, harus kita bantu.[2] Maka dari itu jangan pernah malu untuk bertanya, dengan bertanya kita akan mendaptakan ilmu dan pahala. Semoga kita mendapatkan karunia menjadi orang yang berilmu. Aamiin.
Referensi:
[1] Malfuzat, jld. III, hal 194
[2] Jalal center
Visits: 56