Cinta dan Benci Tak Bisa Berada Dalam Ruang Yang Sama

Islam adalah Agama yang penuh cinta. Islam selalu mengajarkan pada umatnya untuk selalu berbuat baik dan menjauhi kebencian.

Belajar dari sosok mulia Rasulullah SAW. Meskipun beliau ditolak, ditentang bahkan dizalimi berkali-kali oleh kaumnya di Mekkah, tapi beliau tidak menunjukkan kebencian. Bahkan dalam peristiwa Fatah Mekkah beliau menunjukkan sikap yang sangat mulia dengan memaafkan mereka.

Teringat seorang teman pernah berkata, “Saya sudah disakiti berkali-kali, dianggap sebelah mata, padahal saya selalu berbuat baik kepada mereka, apa yang harus saya lakukan?”

Hanya ada dua cara untuk menjawabnya yaitu membalas kebencian atau tidak membalas kebencian sebanyak apapun kamu tersakiti. Jika kamu membalas kebencian dengan kebencian serupa, maka kamu seperti orang kebanyakan.

Jika kamu memilih tidak membalas kebencian dan tetap berbuat baik maka kamu adalah orang yang luar biasa. Yaitu manusia yang mampu memaafkan orang lain padahal mampu untuk membalas.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. pernah bersabda, “Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu.”

Kebencian itu sesuatu yang amat buruk. Jangan pernah membenci seseorang, seberapapun orang membenci kita.

Jadikan kebencian sebagai sarana evaluasi dan sarana ujian untuk kita. Gunakan ilmu ikhlas dan sabar dalam menghadapi kebencian seseorang atau suatu kaum.

Jika kita mampu menahan kebencian dan menyebarkan cinta untuk siapapun, maka itu adalah sarana untuk memperoleh pahala. Dengan mampu memaafkan orang yang membenci kita dan tidak kembali membenci berarti kita sudah menjadi orang yang luar biasa.

Kita tak akan pernah tahu kebaikan mana yang akan meringankan langkah kita ke surga, maka teruslah berbuat baik, tak perlu menghabiskan energi untuk membenci siapapun.

Sebarkanlah ajaran “Cinta Untuk Semua dan tidak Ada kebencian untuk Siapapun”, Love for All Hatred for None.

Views: 429

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *