ISLAM, AGAMA YANG MENGAJARKAN CINTA KASIH
Suatu hari, salah seorang sahabat Rasulullah SAW diberi hadiah kepala kambing. Lalu ia berkata, “Sesungguhnya fulan dan keluarganya lebih membutuhkan daripada kita.” Maka ia kirimkan hadiah itu kepada yang lain, dan secara terus menerus hadiah itu dikirimkan dari satu orang kepada yang lain, bergilir hingga tujuh rumah. Dan akhirnya hadiah itu kembali kepada orang yang mengirimkan.
Kisah tersebut merupakan salah satu dari sekian banyaknya kisah serupa yang memberikan gambaran bahwa ajaran Islam ialah ajaran yang penuh cinta kasih. Mengajarkan umatnya untuk mendahului kepentingan orang lain diatas kepentingannya sendiri. Memberikan contoh nyata mencintai orang lain sebanyak ia mencintai dirinya sendiri.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak sempurna iman salah satu di antara kamu, sehingga kasih sayang kepada sesama muslim, sebagaimana ia kasih pada dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari)
Kunci kejayaan islam di masa lampau bukan hanya karena perang, melainkan karena ikatan kasih sayang sesama umat Islam yang begitu kuat. Ikatan itu semakin meneguhkan Iman, karena dalam hatinya terdapat kedamaian dan ketentraman.
Sejak awal permulaan Islam, hingga kini di akhir zaman, kasih sayang dan perdamaian adalah kunci suksesnya Islam. Namun perlahan cinta kasih itu memudar karena berbagai kepentingan manusia.
Islam yang kita semua impikan adalah Islam yang memberikan Rahmat bagi seluruh alam. Islam yang memberikan rasa aman dan rasa memiliki antar pemeluknya.
Mampukah kita mengesampingkan ego dan mengembalikan kejayaan Islam dengan cinta kasih dan perdamaian?
Visits: 383