
KAUM IBU: PENDIDIK DI TENGAH PANDEMI
Spirit perjuangan pendidikan negeri ini tak bisa lepas dari perang Ki Hajar Dewantara yang dikenang sebagai pahlawan pendidikan kita. Seorang darah biru yang selalu resah tentang nasib kaumnya.
Beliau memperjuangkan kaumnya untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan mendirikan taman siswa. Dari sanalah lahir orang-orang yang berjuang kemerdekaan negeri ini.
Filosofi yang diajarkan Ki Hajar Dewantara berbunyi, “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Yang artinya, di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, rasa-rasanya filosofi Sang Pahlawan Pendidikan sangat relevan dengan kondisi seorang ibu dan perjuangannya di tengah pandemi ini.
Ibu harus menjadi teladan. Ibu harus menjadi pembimbing. Ibu juga harus menjadi pendorong. Sebab, kini anak 24 jam bersama ibu.
Pepatah mengatakan, “Anak anak adalah peniru yang hebat, maka berikan mereka sesuatu yang hebat untuk ditiru.”
Berbicara masalah pendidikan tak luput dari adanya hubungan yang baik antara orang tua dan anak. Karena bagaimanapun orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak kita.
Dan di lima tahun pertama perkembangan anak adalah fase terpenting, dimana pada fase itu anak baru bisa meniru. Maka, jadilah model terbaik untuk anak-anak kita.
Covid-19 telah mengubah cara belajar anak-anak kita. Sudah hampir sebulan lebih anak-anak berdiam di rumah. Belajar di rumah, bermain di rumah, dan beribadah di rumah.
Proses transfer ilmu kini mengandalkan pihak ketiga. Ya benar, dia adalah ibu. Ibu yang kini harus banting tulang juga untuk menjadi pendidik di rumah.
Ternyata benar. Hadits Rasulullah saw yang menyatakan bahwa surga di bawah telapak kaki ibu. Kita tak pernah menyangka, sebuah rumah tangga kini kelangsungannya amat bergantung dengan peran seorang ibu.
Ya. Ibu yang tak hanya harus mahir di dapur. Tapi kini dituntut juga untuk mahir di atas meja. Menjelaskan berbagai persoalan pelik yang telah terkubur puluhan tahun dulu.
Para ibu harus bisa melakukan beragam aktivitas dan kegiatan yang kreatif yang bisa membangkitkan semangat belajar dan bermain buat anak-anaknya.
Kalau kita sebagai kaum ibu gagal memberdayakan diri kita sendiri untuk menjadi segalanya di tengah pandemi ini. Itu artinya kita luput dari satu tantangan yang Tuhan beri untuk menjadi wujud yang Rasul katakan tiga kali lebih mulia dari seorang ayah.
Selamat Hari Pendidikan Nasional
Visits: 30
👍
Luar biasa