Kerendahan Hati untuk Bergantung kepada Allah Ta’ala

Di tengah peperangan yang melanda Palestina, umat Muslim di sana terjebak dalam situasi yang sangat sulit. Mereka tidak hanya harus menghadapi kekerasan dan kehancuran di sekitar mereka, tetapi juga harus bertahan hidup tanpa cukup makanan, air bersih, dan sumber daya lainnya. Ditambah lagi, mereka berjuang menjalani puasa di bulan suci Ramadan, di mana setiap hari dipenuhi dengan rasa haus dan lapar.

Di bawah sinar mentari yang terik, kelaparan dan kehausan menjadi teman setia umat Muslim Palestina. Mereka terpaksa berbagi sisa-sisa makanan yang sedikit dengan keluarga dan rekan mereka, seringkali hanya memiliki sumber daya yang sangat terbatas. Bayangan kehilangan orang-orang tercinta dan kehancuran yang melanda rumah mereka menyisakan luka yang dalam di hati mereka, membuat rasa sedih dan putus asa semakin menghimpit.

Di saat seperti itu, meskipun kekuatan fisik melemah, kekuatan iman mereka terus membara. Mereka tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkan mereka sendirian. Di tengah-tengah kegelapan, ada sinar harapan yang terus bersinar, mengingatkan mereka bahwa meskipun malam gelap, fajar yang cerah akan segera tiba. Mereka dengan penuh kesabaran memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Kondisi umat Muslim Palestina saat ini sangatlah memprihatinkan, namun di dalam Al-Qur’an Allah Swt. berfirman, “Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, dan sesungguhnya hal itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang rendah hati.” (QS. Al-Baqarah 2:46) Ayat ini menegaskan pentingnya memohon pertolongan kepada Allah dalam segala hal, terutama dalam menghadapi kesulitan dan tantangan hidup.

Namun, ayat ini juga menyatakan bahwa memohon pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat bukanlah hal yang mudah dilakukan bagi semua orang. Hanya orang-orang yang rendah hati dan bergantung sepenuhnya kepada Allah Swt-lah yang mampu menghadapi cobaan ini dengan baik. Ayat tersebut mengajarkan kita untuk memohon pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.

Dalam konteks perjuangan umat Muslim di Palestina, sikap kita sebagai sesama Muslim haruslah mencerminkan ajaran tersebut. Pertama, sabar menjadi kunci dalam mendukung Palestina. Kita sebagai umat Muslim harus bersabar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh saudara-saudara kita di sana. Meskipun situasinya sulit dan penuh penderitaan, kita harus tetap tegar dan tidak putus asa, karena Allah SWT selalu bersama orang-orang yang sabar.

Kedua, shalat adalah sarana utama untuk memperoleh pertolongan dan rahmat Allah. Dalam setiap sujud, kita harus memohon kepada Allah untuk memberikan perlindungan, kekuatan, dan kemenangan kepada umat Muslim di Palestina. Dengan sikap sabar dan shalat, kita dapat memberikan dukungan yang kuat dan berkelanjutan bagi Palestina. Kita tidak hanya berdoa untuk mereka, tetapi juga berusaha secara aktif untuk membantu mereka dalam segala cara yang kita bisa.

Janji Allah Swt. untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang bersabar adalah sesuatu yang sungguh diharapkan dan diyakini oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk bagi rakyat Palestina. Dalam menghadapi segala cobaan dan kesulitan, mereka tetap tegar dan yakin bahwa pertolongan Allah pasti akan datang, karena janji-Nya adalah benar dan pasti terjadi.

Dalam doa-doa kita, marilah kita selalu mengingatkan diri sendiri dan saudara-saudara kita di Palestina tentang janji Allah Swt. yang pasti akan terwujud. Semoga mereka senantiasa diberikan kekuatan, kesabaran, dan keberkahan dalam perjuangan mereka, dan semoga Allah Swt. segera memberikan pertolongan-Nya yang telah dijanjikan. Semoga Allah Swt. memberikan kekuatan dan perlindungan kepada umat Muslim Palestina dalam menghadapi cobaan yang berat ini, dan semoga perdamaian dan keadilan segera terwujud di tanah suci mereka.

“Oleh karena itu, kita tidak perlu berkecil hati, karena ketika rahmat Ilahi kembali turun, umat Islam akan kembali berjaya di Palestina.”(Tafsir Kabir, Vol. 8, hlm. 105- 106)

Visits: 105

Hanifah Taheratun Nisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *