
Konsep Diet Menurut Quran dan Sunnah
Masalah kelebihan berat badan bagi setiap orang sering kali menjadi hal yang cukup mengganggu. Bukan saja dari segi kesehatan tapi juga penampilan.
Tapi, memiliki badan yang terlampau kurus juga, konon bisa mengundang penyakit karena selain berat tubuh belum ideal, ada indikasi terkena penyakit misal kekurangan gizi.
Namun penelitian ilmiah menegaskan bahwa kelebihan berat badan atau kegemukan atau yang biasa disebut obesitas justru memiliki dampak yang lebih berbahaya buat manusia.
Itulah mengapa, menjaga berat badan pada angka yang ideal menjadi penting. Bahkan tanpa niat untuk kurus pun, menjaga keseimbangan tubuh agar tetap sehat perlu dilakukan oleh siapa saja demi terhindar dari masalah kesehatan di masa depan.
Mendengar kata diet, pikiran kita biasanya tertuju pada sebuah upaya untuk menurunkan berat badan. Banyak cara diet yang bisa kita lakukan. Mulai dari dari sedot lemak, mengurangi porsi makan, memilah jenis makanan, berolahraga bahkan ada yang menggunakan suplemen khusus .
Badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa diet yang sehat adalah hal yang esensial bagi kesehatan dan nutrisi tubuh yang baik.
Lalu bagaimana konsep diet dalam perspektif Islam?
Hazrat Mirza Tahir Ahmad rh pernah mengutip sebuah ayat dalam bukunya, “Kuluu wasyrobuu wa laa tusrifuu“. Yang artinya, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raaf: 31)
Ayat diatas pada hakikatnya menentang program diet. Diet seperti yang dilakukan banyak orang umumnya, tidak kita temukan rujukannya dalam Al-Quran. Rujukan yang ada, paling hanya mengenai puasa yang dikerjakan karena Allah Ta’ala.
Menahan lapar demi mendapatkan tubuh yang kurus juga tidak ada dalam Al-Quran . Kalaupun ada, yang kita temukan adalah perintah Allah agar kita tidak makan dan minum secara berlebihan. Tak ada petunjuk diet yang terbaik di dunia selain dengan cara itu karena hal tersebut dapat menyehatkan dan menyeimbangkan tubuh.
Jadi intinya, soal makan atau minum, Islam menekankan pentingnya menjaga ‘keseimbangan’. Tidak kekurangan dan tidak pula kelebihan.
Kalau kita pikirkan dengan cermat, kandungan pada Surah Al-A’raf ayat 31 membuktikan bahwa Islam telah mendahului ilmu pengetahuan modern dalam masalah keseimbangan mengkonsumsi makanan dan minuman. Islam memperingatkan kita akan bahaya berlebih-lebihan dalam makan dan minum terhadap kesehatan manusia
Menurut Hazrat Mirza Tahir Ahmad rh bahwa orang yang rela menahan lapar tidak akan mendapatkan apa-apa. Justru ia akan merugi karena tubuhnya akan menjadi kendor, mulai lemah, kurang darah dan terkadang malah terserang sakit yang menahun. Kerugian besar lainnya yaitu dapat berpengaruh pada otak.
Sebenarnya, ada lagi satu petunjuk dari Rasulullah Saw terkait dengan diet sehat yang biasa dijalankan oleh Rasul dan para sahabat kala itu.
Dalam suatu riwayat, Rasulullah Saw dihadiahi seorang tabib dari Mesir. Saat ia tinggal di Madinah, sang tabib bingung karena hampir tidak ada orang yang sakit. Maka datanglah ia ke hadapan Rasul menyampaikan rasa penasarannya itu.
Lalu Rasulullah Saw menyampaikan kepadanya bahwa kami adalah suatu kaum yang makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
Makan dan minum sesuai dengan apa yang tubuh kita perlukan. Kalau kita laksanakan hal itu InsyaAllah tidak akan muncul lemak yang berlebihan dalam tubuh.
Dan lebih baik lagi jika kita ciptakan kehidupan yang aktif. Lakukan aktifitas rutin. Jangan biarkan diri kita bermalas-malasan. Lakukan olahraga rutin yang ringan tapi dapat kita kerjakan seumur hidup seperti berjalan-jalan atau olahraga ringan namun perhatikan juga nasihat dalam Al-Quran yakni, “Jangan berlebihan.”
Jika kita melakukan olahraga, sebaiknya jangan melakukan olahraga yang hanya sesekali karena olahraga seperti itu justru akan menimbulkan munculnya lemak kembali.
Oleh karenanya, menjaga agar kita terus sehat secara raga menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Makan dan minum tidak berlebihan adalah salah satu cara yang bisa kita amalkan dan jangan lupa olahraga rutin dan istirahat yang cukup. Jika sudah kita amalkan dalam kehidupan kita, insyaAllah dampaknya akan terasa baik bagi tubuh kita .
.
.
.
Penulis: Henny Ruwahsasi
Editor: Muhammad Nurdin
Visits: 813