Makna Kehidupan Dunia

Pernahkah Anda bermimpi dalam tidur, yang saking begitu indahnya mimpi tersebut, ia terasa begitu nyata. Ketika Anda bangun, mendadak ada begitu banyak penyesalan yang Anda rasakan. Menyesal kenapa keindahan itu hanya dalam mimpi, menyesal karena Anda terbangun begitu cepat dan mimpi tersebut harus segera berakhir. 

Tapi, seindah-indahnya mimpi, ia tetap hanyalah sesuatu yang menjadi penghias tidur. Ia bukan kehidupan nyata yang harus dijalani dengan sebenar-benarnya.

Seperti itulah dunia bila dibandingkan dengan akhirat. Dunia ibarat mimpi. Seindah-indahnya dunia, ia hanyalah penghias hidup kita. Ia bukan tujuan sebenarnya yang harus kita kejar sekuat tenaga. 

Bahkan sebuah hadits menyatakan, “Andaikan dunia ini bernilai di sisi Allah sebesar sayap nyamuk, maka tidak akan diberikannya kepada orang kafir walau seteguk air.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ya, seandainya dunia ini memiliki nilai di pandangan Allah Ta’ala, walau nilainya hanya sebesar sayap nyamuk, Dia tidak akan memberikannya kepada orang kafir. Walau orang kafir tersebut kehausan akan dunia yang bernilai itu, seteguk air pun tak akan diberikan Allah Ta’ala padanya. 

Tapi, karena dunia tak memiliki nilai dalam pandangan-Nya, maka Dia akan berikan saja dunia itu kepada siapapun yang ingin mengejarnya. Karena sekali lagi, dalam pandangan Allah Ta’ala, dunia tak ada artinya.

Apa gunanya mengejar mimpi yang hanya penghias tidur, dibandingkan mengejar apa yang jelas-jelas ada di kehidupan nyata? Apa gunanya mengejar dunia, dibandingkan mengejar sesuatu yang jelas-jelas memiliki nilai di pandangan Allah Ta’ala? 

Segala perselisihan dan bahkan peperangan yang terjadi di dunia ini, nyaris selalu terjadi karena adanya keinginan untuk menguasai, keinginan untuk menunjukkan eksistensi diri, yang semuanya disetir oleh rasa haus akan kehidupan duniawi. Dunia dianggap begitu berharga, sampai-sampai segala sesuatu di dalamnya ingin dikuasai sedemikian rupa.

Disebutkan dalam suatu pertemuan bulan Maret tahun 1907, Hz. Masih Mau’ud as.  bersabda, “Janganlah membenci orang lain meskipun dalam urusan duniawi. Apalah arti dunia dan segala urusan di dalamnya? Demikian berartikah sehingga tuan-tuan harus saling membenci (bermusuhan)?”

Semoga kita bisa meresapkan makna dunia dan akhirat sedalam-dalamnya di benak dan hati, sehingga kita bisa melihat dengan sejernih-jernihnya, bahwa dunia tak ada bandingannya dengan kehidupan akhirat. 

Sebagaimana dalam kata-kata yang teramat indah, Allah Ta’ala menggambarkan dunia dengan menyatakan, “Kehidupan ini seperti hujan, tanaman-tanamannya mengagumkan para penanamnya, kemudian tanaman itu mengering dan engkau melihatnya menjadi kuning lalu menjadi hancur.” (QS. Al-Hadid: 21)

Visits: 830

Lisa Aviatun Nahar

3 thoughts on “Makna Kehidupan Dunia

  1. MasyAllah,tulisan yang begitu sarat makna yang luar biasa. Semoga kita sadar akan tujuan hakiki kita hidup di dunia ini.

    Mubarak Bu lisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *