Mengapa Bismillahir Rahmanir Rahiim Dihitung Sebagai Satu Ayat dalam Setiap Surah?

Dalam beberapa laman komentar di situs Islam Rahmah ini, kami sering menemukan ‘sedikit’ protes yang ditujukan kepada penomoran ayat al-Qur’an yang tercantum dalam beberapa tulisan di situs ini. Dan kami selalu menjawab bahwa penomoran bertambah satu karena ayat Bismillahir Rahmanir Rahiim selalu dihitung sebagai satu ayat di awal setiap surah.

Mengapa demikian?

“Hazrat Ibnu Abbas (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah (saw) tidak akan bisa menemukan perbedaan antara dua Surah sampai kata-kata “Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang” dibacakan kepadanya.” (https://sunnah.com/abudawud/2/398)

Hadits ini sebenarnya sudah cukup jelas menunjukkan kepada kita bahwa dalam setiap awal surah, maka ayat Bismillahir Rahmanir Rahiim harus dibacakan sebagai penanda permulaan sebuah surah. Dan karena Bismillahir Rahmanir Rahiim adalah sebuah ayat dalam al-Qur’an, maka tidak ada alasan untuk tidak menghitungnya sebagai ayat juga dalam setiap awal surah.

Penjelasan tambahan ada dalam hadits berikutnya. Hazrat Abu Hurairah (ra) meriwayatkan: “Rasulullah (saw) bersabda, “Ketika kalian mengucapkan Alhamdulillah (misalnya dalam Surah al-Fatihah), bacalah Bismillahir Rahmanir Rahiim terlebih dulu, karena ia (Surah al-Fatihah) adalah induknya al-Qur’an dan induknya Kitab dan (ia terdiri dari) 7 ayat yang diulang-ulang, dengan mencantumkan Bismillahir Rahmanir Rahiim sebagai salah satu ayatnya.” (HR. Daruquthni, dari hadis Abdul Hamid ibnu Ja’far dari Nuh dari Abu Bilal dari Said bin Said Al-Maqbari dari Abu Hurairah ra.)

Hadits ini memang menjelaskan mengenai surah al-Fatihah, tetapi sesuai dengan kebiasaan al-Qur’an, ini juga menjadi dasar bagi surah lainnya. Karena al-Fatihah adalah salah satu surah dalam al-Qur’an sebagaimana surah-surah lainnya. Maka bila dalam surah al-Fatihah ini ayat Bismillahir Rahmanir Rahiim dihitung sebagai satu ayat di awal surah, begitupun pada surah-surah lainnya. 

Dalam hadits lain, Hazrat Anas bin Malik (ra) meriwayatkan, “Rasulullah (saw) bersabda, ‘Sebuah Surah baru saja dibacakan kepadaku.’ Beliau (saw) kemudian membacakan, ‘Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah menganugerahkan kepada engkau Kautsar’ sampai akhir Surah” (https://sunnah.com/abudawud/2/394).

Hadits ini menjadi penegasan bagi hadits sebelumnya, bahwa tidak ada alasan untuk tidak menghitung ayat Bismillahir Rahmanir Rahiim sebagai satu ayat pembuka setiap surah. Sehingga, yang seharusnya menjelaskan adalah yang berpendapat bahwa ayat Bismillahir Rahmanir Rahiim tidak dihitung sebagai satu ayat di awal setiap surah, yang tentu saja dalilnya harus berdasarkan al-Qur’an dan hadits.

Lantas, mengapa dalam surah at-Taubah tidak diawali dengan ayat Bismillahir Rahmanir Rahiim? Jawabannya ada pada hadits berikut ini:

Ibnu Abbas RA pernah bertanya kepada Usman, ” Apa yang membuat Anda meletakkan al-Anfal yang merupakan salah satu dari 7 surat yang panjang disusul dengan at-Taubah yang merupakan surat al Miin (surat yang jumlah ayatnya ratusan). Anda letakkan secara berurutan, sementara tidak Anda tuliskan basmallah di antara keduanya?” Jawab Usman RA, ” Dulu, ketika turun al-Qur’an kepada Rasulullah SAW, beliau memanggil sahabat yang bertugas mencatat wahyu. Lalu beliau mengarahkan, ‘Letakkan ayat ini di surat A’. Dan surat al-Anfal termasuk surat yang awal-awal turun di Madinah. Sementara surat at-Taubah adalah surat yang akhir turun. Sementara pembahasan di surat at-Taubah mirip dengan yang ada di surat al-Anfal. Aku menduga, surat at-Taubah masih bagian dari surat al-Anfal. Hingga Rasulullah SAW wafat, beliau tidak menjelaskan kepada kami kalau itu bagian dari al-Anfal. Karena itulah, saya urutkan keduanya dan saya tidak menuliskan basmallah di antara keduanya, lalu aku letakkan di deretan 7 surat yang panjang.” (HR. Abu Daud 786 & Turmudzi 3366)

Karena tidak adanya instruksi dari Rasulullah s.a.w, maka kedua surah ini yaitu al-Anfal dan at-Taubah harus dilihat sebagai dua bagian dari satu surah yang panjang, bukan dua surah yang terpisah. Sehingga ayat Bismillahir Rahmanir Rahiim tidak perlu dicantumkan sebagai ayat pembuka surah.

Demikianlah sebuah penjelasan dari kami mengapa penomoran ayat yang tercantum dalam setiap tulisan di situs Islam Rahmah selalu bertambah satu. Hal ini karena Bismillahir Rahmanir Rahiim dihitung sebagai satu ayat dalam setiap awal surah. Dan hal ini berdasarkan sunnah Rasulullah s.a.w sendiri. Semoga menjadi sebuah penerang bagi kita semua. Aamiin Allaahumma Aamiin. 

 

 

Visits: 280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *