Nikmat Bersedekah di Masa Sulit

Di awal tahun 2022, pandemi masih terus ada, kegiatan-kegiatan masih dibatasi dan kemudian muncul virus varian baru, Omicron namanya. Tak terasa dua tahun sudah virus Covid-19 melanda tanah air Indonesia ini dan menyebabkan aspek-aspek kehidupan berubah menjadi kebiasaan baru “New Normal”. 

Selain itu, berbagai bencana dan perang di beberapa negara menjadikan harga-harga barang pokok meningkat. Sebelumnya, minyak goreng dengan harga murah menjadi langka di negara kita. Di mana-mana masyarakat berkerumun menganteri untuk mendapatkan minyak goreng murah. Hingga sampai pada saat kenaikan harga, masyarakat tetap mengantri untuk mendapatkan minyak curah yang cukup murah. 

Saat melihat berita di televisi, saya menyadari betapa sulit dan rumitnya keadaan dunia sekarang. Dan sebagai Ahmadi, tentunya saya telah mengakui nubuatan bahwa akan terjadinya perang, gempa dan banyak kemajuan teknologi lainnya. Sehingga menjadi kewajiban bagi sesama manusia untuk saling menguatkan secara rohani maupun jasmani.

Kembali lagi pada cerita awal, saya biasanya memberikan sembako di awal bulan Ramadhan kepada tetangga dan para driver ojek yang mangkal di depan toko saya, Alhamdulillah cukup mudah untuk saya mendapatkan minyak dengan harga standar. Sebelumnya saya berpikir “Ya Allah, mungkin tahun ini saya tidak dapat memberikan sembako kepada tetangga karena harga bahan pokok yang makin lama makin mahal.” 

Tetapi dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, saya diberikan kemudahan tahun ini untuk melaksanakan apa yang biasa saya lakukan sebelumnya tersebut. Selain itu saya juga sangat bersyukur bahwa saya dapat melunasi Tahrik Jadid dan Waqfi Jadid di bulan Ramadhan. Dan mungkin dengan itulah Allah Ta’ala memberi karunia kemampuan dan kekuatan sehingga saya dapat menyediakan sembako sebanyak 25 paket untuk tetangga, para driver ojek dan saudara-saudara saya. 

Sungguh suatu keajaiban bagi saya, hal yang tak disangka-sangka bisa terlaksana hanya dengan kita berdoa dan berniat. Allah Ta’ala pun mengabulkan doa saya secara langsung. 

Suatu hari saya mendapat berita dari saudara saya bahwa dia tidak pernah terbeli minyak semenjak kelangkaannya dan harganya yang mahal. Saya pun berniat untuk mengirim bahan-bahan makanan yang diperlukan seperti sayur-mayur terutama minyak goreng. Malam harinya spontan Allah Ta’ala menggantikan dengan banyaknya sayuran yang dibawa suami saya saat pulang kerja. 

Saya tahu kalau suami saya tidak biasanya membawa sayur mayur. Dan setelah saya tanya dari mana asalnya sayur-sayur ini, suami saya bilang bahwa itu pemberian dari konsumennya. Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur saya menangis dalam hati. “Ya Allah, begitu cepat rezeki Engkau berikan dan begitu berlipat-lipatnya. Saya hanya memberi tiga macam sayur tapi Allah menggantinya dengan macam-macam sayuran yang juga masih segar-segar dan dibungkus rapi seperti layaknya sayuran dari supermarket.”

Begitulah nikmatnya bersedekah di saat sulit ini, Allah memang tak akan membiarkan kita berlarut-larut dalam kesedihan. Tidak ada yang sulit bagi Allah, asalkan kita mau dan tulus meminta kepada-Nya, insya Allah Dia akan mengabulkan dalam bentuk, cara, dan waktu yang terbaik. Semoga saudara-saudara sekalian dapat bersedekah walaupun dalam keadaan sulit kita tetap berbagi karena janji Allah itu pasti.

Visits: 467

Nurhasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *