Paduan Keyakinan dan Pengorbanan Melahirkan Pertolongan Tuhan

Seorang ibu dari Jemaat Majalaya berbagi kisah. Katakanlah namanya ibu A. Sudah menjadi kebahagiaannya bila dia suka berbagi. Allah sudah berikan karunia pada ibu A yang membuatnya ketagihan untuk berbagi jauh sebelum musim pandemi tiba.

Di suatu Jumat, ibu A seperti biasa. Menyediakan amplop. Tadinya amplop itu akan diberikan pada seorang janda yang hidupnya makin sulit terlebih setelah suaminya meninggal. Katakanlah janda itu adalah ibu B.

Untuk Jumat itu, isi amplop ibu A tidak banyak. Sayang sekali, hingga Jumatan selesai sejauh mata memandang ibu B tak tampak. Akhirnya amplop itu ibu A berikan kepada seorang ibu yang kebetulan hadir saat itu di mesjid. Sebut saja ibu yang mendapatkan amplop dengan ibu C.

Tanpa pemikiran apa pun, dengan begitu saja amplop sudah berpindah tangan dari ibu A ke ibu C. Ibu A pun pulang dan melupakan hal itu. Sesuai ajaran, bila sudah melakukan kebaikan, lupakanlah!

Jangan berharap akan dibalas oleh orang tersebut karena bisa jadi Allah balasnya melalui orang lain kepada keturunan kita. Bukan dari orang itu kepada kita. Tentu tak selalu begitu, hukum balasan kebaikan. Jadi melupakan adalah hal terbaik.

Lama melupakan hal itu. Tiba-tiba ibu A suatu hari bertemu anak dari ibu C. Anak tersebut sangat berterimakasih pada ibu A. Ternyata, di hari Jumat itu, ibu C dan suaminya nekad ke mesjid karena ingin Jumatan padahal tak punya ongkos.

Bahkan bensin pun hanya cukup untuk pergi ke mesjid saja. Untuk bensin pulangnya sehingga bisa sampai rumah,  katanya, mereka memasrahkan diri pada Allah. Yakin Allah akan memberi. Nekad banget, yang penting bisa pergi tapi belum tahu gimana pulangnya.

Ya Allah, ternyata niat ibu A yang tadinya ingin memberi amplop ke ibu B tapi berubah menjadi ke ibu C itu bukanlah suatu kebetulan. Melainkan itu pekerjaan Allah Ta’ala. Tak sangka itu memang rezeki ibu C dari Allah berkat keyakinannya pada Allah dan berkat kegigihannya ingin Jumatan.

Anaknya melanjutkan ceritanya. Sesampainya di rumah, anaknya heran. Kok, katanya tadi ibunya gak punya ongkos untuk pulang tapi bisa sampai ke rumah bahkan bawa oleh-oleh pula.

Rupanya ibu C membelanjakan amplop dari ibu A untuk beli bensin hingga penuh kemudian dibelikan pisang untuk oleh-oleh yang di rumah.

Tangan Allah memang luar biasa kepada hamba-hambaNya yang kuat dalam pengorbanan dan kuat dalam keyakinan akan kebesaran-Nya. Telah Allah siapkan tangan-tangan Allah untuk menolong.

Untuk memiliki rasa yakin dan kuat berkorban memang bukan hal mudah tapi kadang keajaiban bisa membuat motivasi itu tumbuh. Jangan marasa  kecewa bila berbagi tidak sesuai target, bisa jadi Allah yang belokkan dan jadikan kita kendaraan pengabulan-Nya.

Jangan segan berbagi meski tak banyak, siapa tahu tak banyak di mata kita tapi besar nilainya bagi yang saat itu membutuhkan.

Biarkan Allah pilih siapa yang dikehendaki-Nya untuk menerima bantuan. Allah lebih tahu siapa yang saat itu sangat membutuhkan.

Dan berbahagialah setiap kita yang bisa menjadi sarana pengabulan doa juga sarana pengganjaran pengorbanan bagi mereka yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap Wujud Allah Ta’ala.

.

.

.

Penulis: Iim Kamilah

Editor: Muhammad Nurdin

Visits: 354

Iim Kamilah

1 thought on “Paduan Keyakinan dan Pengorbanan Melahirkan Pertolongan Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *