Pandai-Pandailah Memilih Teman

Ada pepatah mengatakan, “Memiliki musuh 1 terlalu banyak, memiliki teman 1000 terlalu sedikit.” Pepatah ini menggambarkan pentingnya memiliki kawan dan menyambung silaturahmi dengan banyak orang. Selain itu, dunia pun terasa lebih luas dan lapang bila banyak teman, dan menjadi terasa begitu sempit bila banyak musuh. 

Karena dengan memiliki banyak kawan, kita akan merasa lebih senang menjalani hidup karena kemanapun kita pergi, kita akan bertemu dengan kawan-kawan kita. Sementara dengan memiliki banyak musuh, kita akan merasa malas kemana-mana karena takut atau tak mau bertemu dengan musuh kita.

Akan tetapi kita pun harus pandai-pandai memilih kawan. Tentu bukan karena harta, jabatan, atau status sosialnya, tetapi kita harus pandai memilih kawan yang memiliki akhlak yang baik. Karena bila salah memilih kawan, bisa-bisa kita terjerembab ke dalam keburukan.

Hadhrat Abu Musa Asy’ari r.a. meriwayatkan bahwa, Rasulullah s.a.w. bersabda, “Teman yang baik dan yang buruk dapat diumpamakan seperti dua orang, yang satu membawa harum-haruman kasturi dan yang satunya lagi adalah peniup tungku. Yang membawa kasturi akan memberi manfaat cuma-cuma mencium harumnya. Namun peniup tungku dapat membakar pakaian kita atau asapnya yang tidak baik dapat mempengaruhi pernafasan kita.” (Sahih Muslim Al Bar Walselah)

Betapa indahnya perumpamaan yang diberikan Rasulullah s.a.w. tentang sahabat baik dan buruk. Hal ini merupakan suatu kebenaran yang telah diterima dan dibuktikan secara nyata. Setiap orang yang sehat pikirannya tak dapat membantah kebenaran begitu berdaya gunanya dunia ini sehingga jangankan manusia, bahkan segala sesuatu dengan satu dan lain cara pun dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya.

Al-Qur’an karim pun mendukung dan  memerintahkan dalam surah At-Taubah: 119, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu bergaul dengan orang-orang benar.” Orang benar disini, adalah orang-orang yang lurus dalam tutur kata dan perbuatan mereka, serta menjalani kehidupan yang sejalan dengan kehendak Ilahi. 

Orang-orang tersebut akan membantu manusia mencapai taraf kesempurnaan rohani, dan menjadikannya semakin layak mendapat rahmat-Nya. Dan segala kebaikan yang tertanam dalam dirinya pun sedapat mungkin menyampaikannya kepada orang lain. 

Jangan biarkan orang lain dalam kesalahan atau kekeliruan, sementara ia mengetahui lalu diam saja. Tidak, tidak seperti itu seharusnya. Sebagaimana Allah s.w.t. berfirman dalam QS. Al-Asr: 4. Artinya, “Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling menasihati satu sama lain mengenai kebenaran dan menasihati mengenai kesabaran.”

Bahkan, merupakan suatu kewajiban sebagai teman, sebagai orang mukmin kita saling menasihati mengenai kebenaran dan saling mengingatkan mengenai kesalahan. Sehingga, Hadhrat Umar bin Khattab ra. mengatakan, “Orang yang paling aku sukai adalah orang yang mau menunjukkan kesalahanku.”

Jadi hendaklah mengambil faedah yang sebesar-besarnya dari pergaulan dengan orang baik supaya dapat menimbulkan didalam diri perubahan suci. Semoga kita termasuk orang-orang yang memiliki fitrat bersih yang mampu menimbulkan semacam daya tarik kerohanian yang mempengaruhi menuju jalan Ilahi.

 

Visits: 1061

Cucu Komariah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *