Keutamaan Membelanjakan Harta di Jalan Allah

Sejatinya harta yang kita miliki saat ini bukan milik kita sepenuhnya. Kita hanya mendapatkan kesempatan untuk menjaganya dan membelanjakannya di jalan Allah SWT. Membelanjakan harta di jalan Allah SWT merupakan fitrah yang tidak dapat diubah ketentuannya. 

Mengenai membelanjakan harta di jalan Allah SWT, ada banyak sekali keutamaan yang bisa kita peroleh. Adapun ayat-ayat membelanjakan harta di jalan Allah cukup banyak, salah satunya Allah SWT menyebutkan di Surat Al-Baqarah ayat 195.

“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Juga di ayat lain Allah Ta’ala berfirman, “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah SWT melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2: 261)

Pengelolaan harta yang benar diperoleh dengan cara yang halal dan dibelanjakan dijalan yang halal juga. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW juga bersabda:

“Seseorang pada Hari Akhir nanti pasti akan ditanya tentang empat hal: usianya untuk apa dihabiskan, jasmaninya untuk apa dipergunakan, hartanya dari mana didapatkan dan untuk apa dipergunakan, serta ilmunya untuk apa dia pergunakan.”

Allah SWT menyukai orang yang berbuat kebaikan, berbuat baik, kebaikannya untuk diri kita sendiri. Tentu tidak semua orang bersedia membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT. Tidak apa. Seiring waktu dengan tarbiyat yang telah diperolehnya, insya Allah seseorang akan berproses ke arah kebaikan. 

Di dunia ini segala sesuatunya diciptakan berpasang-pasangan. Ada hitam ada putih, baik-buruk, susah-senang, kaya-miskin, dipuji-dicaci dan sebagainya. Ada yang mau membelanjakan hartanya di jalan Allah saat ini, ada juga yang tidak. 

Tidak masalah jika seseorang belum mau membelanjakan harta yang ia punya di jalan Allah SWT saat ini. Mudah-mudahan kelak di kemudian hari dia mau melakukannya. Karena yang untung bukan siapa-siapa, melainkan diri kita sendiri. Dan untungnya pun bisa berkali-kali lipat.

Harta yang ada pada diri seseorang adalah rezeki dari Allah, bukan hasil ciptaan dirinya sendiri. Dari pengakuan terhadap nikmat rezeki ini, maka ia ingin membagi kebaikan dengan semua makhluk, timbul rasa solidaritas sosialnya dengan sesama makhluk Allah, merasa sama-sama unsur manusia, dan merasakan persaudaraan dengan sesama manusia dan menghilangkan sifat sombong dan takabur.

Hal ini sesuai dengan sabda Hz. Masih Mau’ud a.s., “Kekayaan adalah bagai makanan beracun. Yang selamat darinya hanyalah orang yang menggunakan obat berupa kasih sayang terhadap sesama, serta tidak takabur.”

Semoga dengan karunia-Nya, kita selalu mengikuti ketentuan-ketentuan yang Allah SWT tetapkan supaya selamat di dunia dan selamat di akhirat. Aamiin Yra.

Visits: 627

Euis Mujiarsih

1 thought on “Keutamaan Membelanjakan Harta di Jalan Allah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *