
Kebahagiaan Allah yang Tak Tertandingi atas Orang Bertobat
Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan ataupun khilaf. Seringkali, mungkin kita merasa bahwa Allah Swt. tidak akan mengampuni dosa yang kita perbuat karena terlalu banyak. Namun, Dialah Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Allah adalah Tuhan yang Maha pengampun, lagi Maha Pemurah. Allah Swt. akan mengampuni hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya. Dan Allah sangat senang kepada hambanya yang bertobat. Sebagaimana firman Allah Swt. yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah mencintai mereka yang bertobat, dan mencintai mereka yang mensucikan diri.”( QS. Al- Baqarah:223)
Ada sebuah kisah tentang seorang hamba yang menggambarkan betapa gembiranya Allah saat melihat hamba-Nya bertobat. Di dalamnya, digambarkan seorang pria yang bepergian seorang diri, membawa bekal makanan dan minuman di atas untanya. Dia berjalan menembus tanah padang pasir yang kosong nan tandus. Tidak ada bahan makanan dan minuman sedikit pun di sana. Sungguh sangat mengancam keselamatan.
Disebutkan dalam riwayat, wilayah itu tidak mungkin dilewati kecuali oleh orang yang benar-benar sudah menguasai medan dan jalan-jalan di dalamnya. Bekal makanan dan minuman yang dibawa untuk menembus perjalanan di wilayah itu harus cukup.
Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, akhirnya pria itu melihat satu pohon di sana. Ia lantas menghampiri dan berteduh di bawahnya. Rasa lelah dan lapar benar-benar sudah mengalahkannya. Waktu istirahat pun tak mungkin ditunda. Namun, lelah dan lapar itu mendadak sirna tergantikan rasa kantuk yang amat berat. Hingga akhirnya tertidur.
Tak sadar, saat sejenak mata sang pria terpejam, unta tunggangannya terlepas. Ketika terbangun, ia tak lagi mendapatinya. Ia benar-benar terkejut bercampur bingung yang teramat sangat. Bukan saja kehilangan bekal makanan, tetapi juga kehilangan kendaraan tumpangannya untuk melanjutkan perjalanan. Sementara perjalanan jauh di medan yang kosong dan tandus seperti itu rasanya tidak mungkin ditempuh dengan berjalan kaki.
Ia kemudian mencoba mencari ke sana ke mari. Namun tidak menemukannya. Akhirnya ia kembali ke tempat semula. Saking lelahnya mencari, ia kembali tertidur pulas. Namun saat dirinya terbangun dan terduduk lesu, untanya kembali datang masih lengkap dengan bekal makanan dan minuman miliknya. Kemudian ia segera memegang tali kekangnya.
Tak terbayang bagaimana gembiranya sang pria. Senang karena selamat dari kelaparan dan kebinasaan. Saking gembiranya, sampai-sampai ia salah berucap, “Wahai Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu.”
Ia tidak sadar bahwa ucapannya itu terbalik dan keliru. Seperti halnya orang yang sangat bahagia mendapatkan nikmat yang tidak disangka-sangka, terkadang orang lepas kendali diri dan melakukan tindakan atau mengucapkan perkataan yang tanpa sadar. Gambaran kebahagiaan yang tidak terkira itu belum seberapa bila dibandingkan dengan keridhaan Allah terhadap hamba-Nya yang mau bertaubat dari dosa-dosanya.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya Allah sangat
bahagia dengan taubat seorang hamba melebihi kebahagiaan salah seorang di antara kalian yang menemukan hewan tunggangannya yang hilang di padang pasir.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lalu apa saja yang perlu dilakukan untuk taubat yang murni? Dalam hal ini Hadhrat Masih Mau’ud a.s. membimbing kita pada tiga hal:
Pertama, sucikanlah benak kita dari hal-hal yang dapat memunculkan pemikiran-pemikiran merusak (pemikiran dan hasrat untuk berbuat buruk). Sebelum ada usaha untuk membersihkan pikiran, tidak mungkin taubat yang murni dapat diraih. Dengan hanya mengucapkan Astaghfirullaaha rabbiy min kulli dzanbin wa atuubu ilaihi di mulut saja, tidak akan memberikan manfaat apa-apa, sebelum benak berjalan dengannya secara beriringan.
Kedua, jika terjadi suatu keburukan atau pemikiran untuk berbuat buruk muncul di benak kita, maka manusia hendaknya menyesali dan gelisah disertai dengan upaya untuk mengeluarkannya. Adapun dosa tidak hanya dosa besar saja, berbagai jenis keburukan, merampas hak orang lain, mengucapkan ucapan buruk kepada orang lain, semua ini merupakan keburukan dan akan membawa jauh dari penerimaan taubat. Taubat akan dikatakan sejati dan tulus jika timbul penyesalan dan kegelisahan yang sedemikian rupa setelah melakukan kealpaan yang kecil sekalipun.
Ketiga, harus ada tekad dan iradah yang kuat, ‘Saya tidak akan mendekati keburukan-keburukan itu.’(Malfuzhat)
Keridhaan Allah yang tak terkira muncul karena pertobatan hamba-Nya yang dilakukan secara serius. Sebanyak, seberat dan separah apapun dosa yang dilakukan, kalau seseorang mau bertaubat kepada Allah, maka tetap akan diterima dan diridhai oleh-Nya. Allah akan menggelar Rahmat atau kasih sayang-Nya seluas-luasnya kepada orang-orang yang mau bertobat, dan akan memuliakannya.
Senada dengan itu Hadhrat Masih Mau’ud a.s bersabda:
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran, ‘Wahai hambaku! Janganlah bersikap putus asa pada-Ku, Aku Maha Pengasih, Penyayang, menutupi kelemahan dan Maha Pengampun dan Aku adalah yang paling banyak mengasihi kalian, tidak ada yang dapat mengasihi kalian sebagaimana Aku. Cintailah Aku lebih dari kepada ayahmu karena sebenarnya kecintaanku lebih besar darinya.
Jika kalian melangkah padaKu, maka akan Aku ampuni seluruh dosamu. Jika kalian bertaubat, maka Aku akan menerimanya. Jika kamu melangkah pada-Ku dengan perlahan sekalipun maka Aku akan datang dengan berlari. Siapa saja yang mencari-Ku, ia akan mendapati-Ku. Siapa saja yang kembali pada-Ku maka ia akan mendapati pintu-Ku terbuka baginya.
Aku ampuni dosa orang-orang yang bertaubat, sekalipun dosanya lebih besar dari gunung sekalipun. Sungguh besar kasih sayang-Ku padamu, sedangkan murka-Ku sangat sedikit karena kalian adalah makhluk-Ku. Aku telah menciptakan kalian sehingga kasih sayang-Ku meliputi kalian semua.’ (Malfuzhat)
Itulah sepenggal kisah dan lafaz-lafaz mutiara yang bisa mengantarkan kita pada makrifat dan mahabbah terhadap Allah yang Maha Pengasih dari antara yang pengasih. Yang Memiliki Kecintaan tiada tara bandingannya kepada hamba-Nya yang bertobat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Visits: 150