
Merdeka dari Cengkeraman Riba
Seorang suami dan juga ayah bagi anaknya sedang berusaha menjauhkan diri dari perbuatan dosa, khususnya riba. Ketika dia mengetahui bahwa istrinya diam-diam menerbitkan kartu kredit, amarahnya pun meledak.
Kemarahannya begitu dahsyat hingga meninggalkan luka mendalam pada istrinya yang akhirnya memilih pulang ke kampung halaman. Orang tua sang istri tidak terima perlakuan tersebut dan menuntut perceraian. Bahkan, kehadiran buah hati mereka yang berusia belum genap dua tahun tidak mampu menahan perpisahan itu.
Setelah perceraian, mantan istrinya menutup akses sang anak untuk bertemu dengan ayahnya. Kerinduan yang membuncah membuatnya nekat memaksa bertemu dengan sang anak, namun upayanya berakhir tragis dengan insiden penyerangan menggunakan senjata tajam.
Kasus hukum pun bergulir, namun akhirnya hanya berujung pada tawaran damai agar ia bisa bertemu dengan anaknya. Sayangnya, ketika akhirnya bertemu, sang anak sudah tidak lagi mengenali sosok ayahnya.
Kisah ini mungkin terdengar seperti alur cerita sinetron, tapi semua ini benar-benar terjadi. Dan tak berhenti di sana, keprihatinan terus berlanjut.
Setelah berpisah, ia memutuskan untuk meninggalkan karier lamanya sebagai karyawan dan memulai usaha baru di bidang pertanian. Sebagai seorang profesional di bidang IT, ia cepat belajar dan tak butuh waktu lama untuk meraih kesuksesan dalam usahanya.
Ia pun mulai membuka kesempatan syirkah (kerjasama bisnis) untuk usahanya itu. Uang sekitar Rp 100 juta pun mengalir masuk untuk pengembangan usaha. Namun, ia kemudian terkecoh oleh seseorang yang berpura-pura meminta bantuan dengan alasan mendesak. Kebaikan hatinya untuk menolong justru berbuah petaka—ya, petaka besar!
Dengan wajah penuh keprihatinan, ia mengaku telah kembali membuka pintu bagi RIBA. Pengalaman pahit yang pernah dialaminya saat ia mempertahankan prinsip “Say No to RIBA” terkikis habis oleh desakan keadaan. Ia harus mengganti uang investor yang telah dibawa kabur oleh orang yang telah ia tolong.
Saat setiap makan, setiap kunyahan terasa berat dengan kegeraman: RIBA membuat orang beriman dan berilmu tidak ada bedanya dengan mereka yang tidak beriman atau yang tidak memahami agama.
Dari kisah nyata tersebut sangatlah jelas jika riba dapat mengundang malapetaka, menjerumuskan seseorang pada kesesatan, dan menjauhkan diri dari Allah Swt. Allah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 131:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba yang berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh keberhasilan.”
Dalam ayat ini, Allah telah memberikan peringatan keras kepada orang-orang beriman untuk menjauhi riba, yaitu praktik memperoleh keuntungan berlebih dari pinjaman uang atau barang. Ayat ini juga menekankan agar umat Islam menjauhi praktik riba, khususnya riba yang berlipat ganda, yang sering kali menyebabkan kesulitan dan penderitaan bagi pihak yang berhutang.
Saat ayat ini diturunkan, masyarakat Arab banyak yang mempraktikkan riba dalam perdagangan dan pinjaman, yang menyebabkan ketidakadilan dan kemiskinan. Oleh karena itu, ayat ini tidak hanya menyerukan untuk menjauhi riba, tetapi juga mendorong umat Islam untuk hidup dengan takwa kepada Allah, yang akan membawa kepada keberhasilan dunia dan akhirat.
Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya keadilan dalam transaksi ekonomi dan bahaya dari riba, baik dalam skala individu maupun global. Riba tidak hanya memberatkan satu pihak, tetapi juga dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang berdampak luas.
Dalam kehidupan modern, ayat ini mengajarkan pentingnya etika dalam transaksi keuangan dan perlunya menjaga keadilan agar kesejahteraan bersama dapat tercapai. Kita harus terus berusaha menjauhkan diri dari praktik riba dan menjaga diri dalam bingkai takwa, agar keberhasilan dunia dan akhirat dapat diraih.
Keberhasihan memerdekakan dari cengkraman riba tak luput dari sikap waspada dan sederhana yang harus jadi pedoman setiap insan. Kewaspadaan akan menimbulkan kehati-hatian, sedangkan kesederhanaan akan menimbulkan sikap tidak berlebih-lebihan.
Referensi:
https://www.facebook.com/share/p/pj5s4UK5r4BTSm6D/?mibextid=oFDknk
Visits: 53