Hari Sumpah Pemuda: Bahu-Membahu Antar-Generasi demi Kemajuan Negeri

Hari ini genap 92 tahun diperingatinya Sumpah Pemuda. Di hari kedua Kongres Pemuda II di tahun 1928 itu, nama Indonesia dikukuhkan sebagai nama resmi untuk bangsa dan negara ini. Para pemuda yang tergabung dalam beberapa organisasi, sepakat untuk bersatu dan memperjuangkan Indonesia yang merdeka, merdeka dari segala penjajahan.

Para pemuda itu menyadari bahwa mereka harus bersatu untuk bisa menjadi bangsa yang lebih kuat dan berdaulat. Karenanya mereka ikhlas menekan ego kedaerahan dalam diri mereka masing-masing. Mereka mulai tanamkan kebanggaan sebagai sebuah bangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Sejarah telah banyak mencatat bagaimana peran pemuda begitu penting dalam perubahan dan pergerakan bangsa-bangsa. Para pemuda yang terdidik dan beradab menjadi tonggak kemajuan sebuah bangsa.

Sebagaimana yang disampaikan Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra., “Nations cannot be reformed without the reformation of the youth.” Perbaikan/reformasi sebuah bangsa tidak dapat terjadi tanpa perbaikan/reformasi para pemudanya terlebih dahulu.

Menurut data BAPPENAS pada 22 Mei 2020, Indonesia akan mencapai bonus demografi pada tahun 2030-2040. Bonus demografi adalah kondisi di mana jumlah penduduk dengan rentang usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak daripada jumlah penduduk dengan usia tidak produktif (di bawah 15 tahun atau di atas 64 tahun).

Ini bisa menjadi masa-masa keemasan bagi kemajuan negeri bila para pemudanya telah dipersiapkan sebaik mungkin dari segi pendidikan, mental, dan kepribadian.

Oleh karenanya, sangatlah penting untuk kita, para pemuda, menyadari betapa pentingnya peranan kita dalam perubahan dan kemajuan bangsa.

Kita masih punya waktu untuk mempersiapkan diri, menggunakan segala kesempatan yang tersedia untuk menempa mental kita, menumbuhkan kepribadian terbaik kita, dan belajar kapanpun dimanapun walaupun hanya mengandalkan segala teknologi yang ada.

Kita masih bisa mengubah masa depan dan takdir bangsa ini, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.” (QS. Ar-Ra’d 13: 12)

Para orang tua pun punya peran penting dalam perubahan sebuah bangsa. Sangatlah penting bagi para orang tua untuk mengayomi, membimbing dan mendidik generasi muda dengan kasih sayang dan rasa hormat. Persiapkan ekosistem terbaik bagi generasi muda dalam membentuk kepribadian, mental, dan pendidikan terbaik.

Di tangan para pemuda inilah tongkat kepemimpinan dan perubahan bangsa akan diestafetkan. Kemajuan sebuah negeri atau bangsa tak akan bisa terjadi apabila para pemudanya tak punya kesempatan dan lingkungan terbaik untuk menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian dan pendidikan terbaik.

Selamat Hari Sumpah Pemuda! Semoga kita semua, semua generasi, bisa selalu saling mendukung dan bahu membahu dalam kemajuan bangsa.

Visits: 76

Lisa Aviatun Nahar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *