MEMPERINGATI HARI DEMOKRASI INTERNASIONAL: MENELADANI KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW. YANG DEMOKRATIS

Tepat hari ini, kita memperingati Hari Demokrasi Internasional. Tujuan PBB menetapkan hari ini di tahun 2007 adalah untuk mempromosikan dan menegakkan prinsip-prinsip demokrasi.

Sebagai umat Islam, kita sendiri sebenarnya sudah sangat akrab dengan prinsip-prinsip demokrasi yang ada dalam ajaran Islam. Islam lah yang memperkenalkan persamaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan. Islam lah yang menghapuskan perbedaan kasta dan budaya perbudakan di masyarakat. Islam lah yang menjamin kebebasan setiap individu untuk menjalankan setiap keyakinannya selama tidak melakukan tindakan kekerasan dan merugikan orang lain.

Rasulullah Saw. sebagai seorang pemimpin negara di Madinah kala itu, sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi sebagaimana yang diajarkan Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an. Sehingga di bawah kepemimpinan beliau saw., semua umat beragama di Madinah, baik itu umat Muslim, sampai ke umat Yahudi, bisa merasakan kedamaian dan kesejahteraan dalam mendapatkan hak individunya masing-masing.

Sebagai pemimpin, Rasulullah Saw. tetap menunjukkan karakter aslinya yang memang adil, bertanggungjawab, dan penuh belas kasih. Karakter yang sama yang selalu tampak dari diri beliau saw. dalam berbagai keadaan, baik itu di saat susah, senang, pun dalam keadaan tertekan keadaan di waktu perang.

Abraham Lincoln pernah berkata, “Hampir semua orang bisa menghadapi kesengsaraan, tetapi jika Anda ingin menguji karakter seseorang, beri dia kekuasaan.” 

Kekuasaan adalah salah satu ujian kehidupan. Kekuasaan mampu menjadikan seseorang lupa untuk bersikap adil dan bertanggungjawab. Kekuasaan pun mampu menjadikan mata hati seseorang buta karena hanya dengan sekali tunjuk tangan, ia bisa dengan mudahnya membuat kehidupan orang lain (terutama orang yang dianggapnya melakukan tindakan tak menyenangkan baginya) menjadi sulit.

Padahal, seiring dengan besarnya kekuasaan, bertambah besar pula tanggungjawab yang harus diembannya. Bertambah besar pula beban dan kewajiban yang harus dipertanggungjawabkannya. Tidak saja ke manusia, terlebih lagi kepada Allah Ta’ala.

Abraham Lincoln yang juga merupakan salah satu Presiden Amerika Serikat yang paling dihormati, disegani, dan juga tersohor dalam sejarah dunia, menyadari hal ini. Beliau menyadari sifat dasar manusia yang bisa dengan mudahnya dibutakan dan dibuat lupa akan karakter adil dan bertanggungjawab yang seharusnya dimiliki seorang pemimpin, bila sudah diberikan tampuk kekuasaan.

Karenanya, hari ini, di Hari Demokrasi Internasional, marilah kita meresapkan lagi prinsip-prinsip demokrasi yang selalu diajarkan dalam Islam. Dengan meneladani kepemimpinan Rasulullah Saw. dan merenungkan kutipan Abraham Lincoln. Jangan sampai kita larut dalam silaunya pesona kekuasaan yang membuat kita lupa untuk bersikap adil, bertanggungjawab, dan penuh belas kasih. Dan jangan sampai kita terserang penyakit buta hati untuk bisa peka melihat kesulitan orang-orang di sekitar kita, juga kebenaran yang datang dari mana saja.

Selamat Hari Demokrasi Internasional 2020!

.

.

.

Penulis: Lisa Aviatun Nahar 

Ilustrator: Marya Sameera 

Visits: 46

1 thought on “MEMPERINGATI HARI DEMOKRASI INTERNASIONAL: MENELADANI KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW. YANG DEMOKRATIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *