
MENUNTUT ILMU JALAN MENGGAPAI SURGA
Setiap muslim memahami bahwa tujuan akhir hidupnya menuju rumah keabadian yakni akhirat dengan keinginan untuk masuk ke dalam surga yang menjadi dambaan semua orang. Menempuh jalan untuk masuk surga bukan hal yang mudah, harus memiliki bekal yang salah satunya dengan amal saleh.
Amal-amal saleh dikerjakan dari hasil menuntut ilmu agama. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Setiap muslim baik laki-laki maupun wanita diwajibkan menuntut ilmu, yaitu ilmu yang bersumber dari Al-Qur-an dan As-Sunnah. Karena dengan ilmu yang dipelajari, ia akan dapat mengerjakan amal-amal saleh, yang dengan itu akan mengantarkan mereka ke Surga. Sebagaimana Allah Ta’ala berjanji dalam hadis, “Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)
Sesuai dengan hadis di atas, Allah benar-benar akan memudahkan jalan untuk menuju surga dengan menuntut ilmu. Penuntut ilmu di dunia, jalannya akan dituntun karena dengan ilmu akan terbuka khazanah kebaikan, akan tahu hal-hal yang baik dan buruk, mengetahui prioritas mana untuk beramal saleh, bersikap dengan penuh hikmah dan bijak. Segala tindakan dan perbuatan akan diukur dengan ilmu.
Begitupun perjalanan di akhiratnya, insyaallah akan dimudahkan, dibimbing oleh Allah SWT. Karena menjadi seorang penuntut ilmu agama insyallah hatinya akan kuat dan terhindar dari segala kemungkaran.
Setelah mengetahui bahwa menuntut ilmu merupakan salah satu jalan memudahkan masuk ke dalam surga, maka kita akan berusaha dengan penuh keikhlasan serta tekad yang kuat untuk menempuh mencari ilmu dengan berbekal peluh dan waktu.
Meraih ilmu antara lain dengan cara mendatangi tempat-tempat kajian ilmu agama seperti datang ke masjid untuk belajar mengaji atau mendengarkan tausiah, menghafal, mencatat, sampai ia menguatkannya dengan banyak mengulang. Selain itu penting juga mengamalkan ilmu dengan menyebarkan pada yang lain.
Seperti kisah Al-Bukhari (256 H) yang adalah pengembara ilmu. Kegigihannya dalam belajar ilmu hadis dimulai sejak usia enam belas tahun. Ia keluar masuk perkampungan, menyusuri sekian ratus kota, berkenalan dari satu negara ke negara lain demi belajar dan sekaligus mengumpulkan riwayat-riwayat Nabi Muhammad SAW.
Perjalanan yang paling spektakuler ia tempuh antara Mesir sampai Khurasan. Perjalanan yang melelahkan, namun membahagiakan. Pengembaraan panjangnya berbuah manis. Kegigihannya menuai hasil. Ia sukses mengumpulkan tidak kurang dari enam ratus ribu hadis yang tujuh ribu diantaranya masuk ke dalam kitab yang disusunnya, Shahih Bukhari. Beliau juga berhasil menyebarkan ilmunya sampai saat ini yang tak lekang oleh zaman.
Semoga kita dapat penuntut ilmu dan mengamalkannya demi meraih ridha, kecintaan, kemuliaan, ampunan dan ganjaran dari Allah Ta’ala, sehingga memudahkan kita untuk menggapai surga. Amin
Views: 434
Mubarak Bu Liana, keren semangat membara 👍👍👍