Nikmat Sabar Lebih Baik dari Kelapangan

Sabar telah menjadi barang langka di kehidupan kita saat ini. Sebab, demikian banyak manusia yang kesulitan mempertahankan kesabarannya untuk bisa tetap mengendalikan amarahnya.

Cobalah lihat di jalan-jalan kota dimana pun kita tinggal. Selalu ada saja pengendara yang seolah kiamat akan datang hari itu, hingga ia benar-benar melaju kendaraannya tanpa memperhatikan keselamatan orang lain.

Belum lagi soal pandemi yang kini tengah kita hadapi. Bukankah kita bisa melihat sejauh mana kesabaran seseorang atas pandemi yang telah mengikis sumber rezeki kita?

Kehilangan pekerjaan, kehilangan sumber penghasilan, pengeluaran tetap membengkak, roda kehidupan terus berjalan dengan ketimpangan sumber daya yang kita miliki. Inilah sederetan masalah yang membuat kita memilih untuk meluapkan emosi dan kekesalan kita.

Tapi pertanyaannya adalah apa untungnya untuk kita?

Jawabannya tentu tidak ada. Bahkan tidak ada sama sekali. Itu hanyalah cara kita untuk menunjukkan ketidakmampuan kita mengelola masalah dengan sabar.

Dan sabar adalah kunci.

Kesabaran hakiki adalah buah. Ia merupakan karunia yang diberikan Tuhan ke dalam hati setiap manusia yang berupaya sekuat tenaga untuk menahan diri.

Dalam hadits di atas malah disebutkan, kesabaran itu lebih baik dari kelapangan.

Sebab, kelapangan tidak pernah mengajarkan soal sabar.

Visits: 95

Writer | Website

Sab neki ki jarh taqwa he, agar yeh jarh rahi sab kuch raha ~ Akar dari semua kebaikan adalah takwa, jika ini ada maka semua ada.

1 thought on “Nikmat Sabar Lebih Baik dari Kelapangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *