Rahasia Silaturahmi: Memperpanjang Usia, Meluaskan Rezeki

Ramadan merupakan momentum intensifnya ibadah yang dilakukan. Baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Frekuensi ibadah puasa, shalat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan lainnya menjadi warna dominan di bulan mulia tersebut. Semangat ini seiring kemuliaan Ramadan, yang di dalamnya banyak memiliki keutamaan dan keberkahan. 

Ramadan merupakan bulan penggemblengan jasmani dan rohani umat Muslim. Agar menjadi pribadi yang senantiasa dekat dengan sang Khaliq. Pertanyaannya, bagaimana pasca Ramadan? Apakah kita mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah? Apakah kita kembali seperti sediakala dengan semangat ibadah seadanya? Apakah takwa sudah dirasakan dalam diri kita? 

Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh diri sendiri. Sebagai bahan muhasabah atau intropeksi diri, agar spirit ibadah tidak kendur. Dengan berakhirnya Ramadan, tidak berarti berakhir pula amal saleh dan ghairat ibadah kita. Justru sebaliknya, harus ditingkatkan.

Kini kita telah masuk pada bulan Syawal. Bulan peningkatan, yaitu meningkatnya kualitas iman dan takwa, dengan tetap menjaga semangat beribadah dan beramal saleh. Bulan Syawal merupakan bulan momentum seluruh umat Islam kembali ke fitrahnya setelah menjalani ibadah pada bulan Ramadan selama sebulan penuh. Kehadirannya membawa kemenangan bagi orang-orang yang berhasil menjalani ibadah puasa sepanjang Ramadan. Bulan Syawal menjadi lambang kemenangan umat Islam setelah menang melawan hawa nafsu dan amarah.

Selain itu, bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi. Pada tanggal 1 Syawal umat Islam akan bergembira menyambut hari kemenangan sembari mengunjungi sanak saudara dan keluarga. Sebagaimana hadits Hadhrat Rasulullah menganjurkan untuk bersilaturahmi Artinya:

 “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” [1]

Sebagai amalan yang sangat dianjurkan, silaturahmi ini rupanya menyimpan manfaat dan keutamaan bagi umat Muslim yang menjalankannya. Selain melapangkan rezeki dan memperpanjang usia, silaturahmi juga salah satu tanda orang yang beriman kepada Allah. Silaturahmi adalah perwujudan dari keimanan seseorang. Tak hanya itu, manfaat silaturahmi lainnya adalah Allah Ta’ala menjanjikan surga bagi orang yang menjalin silaturahmi dengan saudara dan kerabatnya. 

Menyambung silaturahmi juga dapat mencegah diri kita dari dosa yang menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Hal ini sesuai dengan hadits Hadhrat Rasulullah saw., 

“Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia ini berikut dosa yang disimpan untuknya di akhirat daripada perbuatan melampaui batas (kezaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” [2]

Manfaat silaturahmi tersebut tidak hanya dikhususkan bagi kita yang menjalin silaturahmi di bulan Syawal saja, akan tetapi kita juga dapat memperoleh manfaat silaturahmi tersebut kapan saja kita mengamalkannya. Dan silaturahmi yang baik adalah apabila kita lebih dahulu menjaga hubungan dengan saudara-saudara dan keluarga kita. Jangan sampai kita berbuat baik terhadap teman, namun berbuat jahat terhadap saudara, padahal menjaga silaturahmi dengan saudara itu lebih utama.

Referensi:

[1] HR. Bukhari no. 5983

[2] HR. Abu Daud no. 4902, Tirmidzi no. 2511, dan Ibnu Majah no. 4211

Visits: 91

Halima Ahmad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *