Semangat Memperbaiki Diri
Pagi itu, ketika saya mendapat tugas untuk menghadiri kegiatan di salah satu tempat, saya memilih untuk menggunakan kendaraan umum agar lebih santai dan bisa duduk manis.
Sesampainya di stasiun, saya menggunakan angkot untuk sampai tujuan. Angkot yang saya masuki ternyata masih kosong. Lalu, Pak Supir bertanya ke mana tujuan saya. Takut lama menunggu, akhirnya Pak Supir meminta saya untuk naik angkot yang hendak jalan. Diberhentikanlah angkot itu oleh Pak Supir.
Di dalam angkot itu hanya ada satu ibu yang ternyata turun tidak jauh dari tempat saya naik. Ketika turun, ibu tersebut mengeluarkan uangnya untuk membayar tanpa sepatah kata.
Lalu, Pa Supir menerima uang tersebut sambil menggelengkan kepala, mungkin uang yang diterima Pak Supir tidak sebanding dengan jarak yang ditempuh ibu tersebut. Tapi, dengan kesabarannya, Pak Supir hanya menggelengkan kepala, tidak berkata apa-apa kepada ibu tersebut dan kembali jalan.
Sepanjang perjalanan, saya berpikir jika nanti uang yang saya berikan tidak ada kembaliannya, maka saya harus ikhlas memberikannya untuk Pak Supir. Anggap saja sebagai pengganti ongkos ibu tadi tanpa harus berkata ke Pak Supir.
Ketika sudah sampai di tujuan, saya memberikan uang tersebut. Ternyata, karena Pak Supir baru mulai narik angkot dan masih pagi, dengan jujur ia berkata, “Ibu, maaf saya baru keluar. Uang kembalian Ibu belum cukup.” Saya pun menjawab, “Tidak apa-apa, Pak. Yang ada saja.”
Pak Supir langsung bilang terimakasih, lalu saya pun meninggalkan angkot tersebut dan berjalan menuju lokasi tugas. Ketika dalam perjalanan pulang, saya teringat kembali kejadian tadi pagi dan teringat zoom tentang perbaikan diri.
1. Apakah kita sudah menjalankan tugas yang seharusnya menjadi kewajiaban kita dengan baik?
2. Apakah kita sudah menjalankan kehidupan ini tanpa merugikan orang lain?
3. Apakah kita sudah merasa bersyukur dengan karunia yang Allah berikan kepada kita dan kita dapat mengamalkannya?
Rasanya diri ini selalu ingin melakukan perubahan agar bisa menjalankan kehidupan ini dengan baik-baik saja. Dan, perjalanan yang kita lakukan adalah waktu untuk kita mengingat apa saja yang sudah kita lakukan dan apa yang harus kita perbaiki.
Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surah An-Nisa ayat 130 yang artinya, “Dan jika kamu saling memperbaiki diri serta bertakwa, maka sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Visits: 33