Shalat Tarawih Satu Juz Semalam sebagai Bentuk Kecintaan Ahmadi kepada Bulan Ramadhan

Ramadhan hendak menginjak minggu-minggu terakhirnya. Semakin sedikitnya waktu yang tersisa untuk dimanfaatkan maka inilah saat-saat ideal di mana pedal ibadah harus kian dikayuh dengan penuh semangat.

Menjelang azan Isya, satu persatu anggota Ahmadi pun bersiap mengambil wudhu, membawa perlengkapan shalat, dan melangkah bersama keluarga menuju masjid. Sesampainya di sana, para anggota langsung duduk berbaris menanti azan selesai dikumandangkan. Setelah shalat Isya, mereka bersiap melaksanakan shalat Tarawih yang hanya dilaksanakan di bulan Ramadhan.

Fenomena ini dengan suka cita masih terlihat menyelimuti Pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia, tepatnya di Mesjid An-Nashr, Kabupaten Bogor. Yang mana atas karunia Allah Swt., hingga hari ini shalat Tarawih berjamaah masih terus berlangsung setiap malamnya.

Selain konsistensi para anggota dalam memenuhi saf-saf shalat Tarawih, ada hal menarik lain di balik pelaksanaan shalat Tarawih berjamaah pada tahun ini. Kali ini, pelaksanaan shalat Tarawih disertai dengan merampungkan satu juz Al-Qur’an di setiap malamnya. Setiap harinya, para hafidz yang telah menyelesaikan hafalan sebanyak 30 juz di Madrasah Tahfidz Ahmadiyah Indonesia inilah yang mengimami langsung para anggota Ahmadi.

Mubaligh Ahmadiyah Daerah Markaz yaitu Maulana Buldan Burhanuddin menuturkan bahwa program ini meniru agenda Ramadhan dari Pusat Jemaat Ahmadiyah Internasional, dan ke depannya akan diusahakan untuk terus berkesinambungan setiap tahunnya di bulan Ramadhan. Beliau pun menuturkan bahwa selain dalam rangka menyelesaikan 30 juz Al-Qur’an bersama-sama dalam bulan suci ini, program ini pun guna melatih dan menjaga hafalan Al-Qur’an para hafidz.

Antusiasme para Ahmadi akan program ini terlihat dengan jumlah peserta shalat Tarawih yang mencapai ratusan anggota yang mengisi saf-saf shalat Tarawih setiap malamnya. Maka dengan digalakannya program ini, diharapkan memberikan kemudahan bagi para anggota Ahmadiyah untuk merampungkang bacaan Al-Qur’an sebanyak 30 juz pada bulan Ramadhan.

Seorang perempuan Ahmadi, atau yang dinamakan Lajnah Imaillah, menyampaikan kesan-kesannya mengikuti shalat Tarawih berjamaah tahun ini. “Merupakan kali pertama saya mengikuti Tarawih dengan satu juz satu hari. Ada rasa haru ketika mengikutinya. Dan sebagai makmum, saya pun mengikuti atau mendengarkan ayat demi ayat yang dilantunkan oleh imam.”

Beliau menyatakan kekaguman kepada para imam shalat Tarawih tahun ini dengan mengatakan, “Menurut saya, tidak mudah bagi imam untuk berkonsentrasi dalam membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang panjang itu, jadi ada rasa takjub ketika para imam berusaha melantunkan 1 juz selama Tarawih satu malam itu. Ya, semua itu semata-mata hanya untuk mendapatkan karunia dan berkat dari Allah Swt.”

Selain untuk memaksimalkan amalan-amalan ibadah, program ini merupakan refleksi kecintaan atas bulan di mana Hadhrat Rasulullah saw. menerima wahyu Al-Qur’an untuk pertama kali. Dan kesungguhan dalam beribadah ini pun mengadopsi langsung semangat Hadhrat Rasulullah saw. kala menginjak sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Sebagaimana disampaikan di dalam hadits, “Jika telah datang 10 hari yang terakhir (di bulan Ramadhan), Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malamnya (dengan beribadah), dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah).” (HR Bukhari dan Muslim)

Views: 139

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *