KASIH SAYANG TERHADAP SESAMA MUSLIM

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak sempurna iman salah satu di antara kamu, sehingga kasih sayang kepada sesama Muslim, sebagaimana ia kasih pada dirinya sendiri.” (HR. Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa di antara ciri kesempurnaan iman seseorang ketika dia mencintai sesamanya seperti mencintai dirinya sendiri. Kecintaan yang dimaksudkan di sini termasuk di dalam rasa bahagia jika melihat sesama Muslim mendapatkan kebaikan yang ia senangi, dan tidak senang jika sesama Muslim mendapat kesulitan dan musibah yang ia sendiri membencinya.

Mari kita berkaca pada akhlakul karimah manusia sempurna Rasulullah SAW. Di masa hidup beliau SAW dan para sahabat menunjukkan bagaimana sikap saling mengasihi sesama Muslim. Terutama kepada Rasulullah SAW, bagaimana mereka rela melakukan apapun demi cintanya kepada beliau SAW. 

Salah satunya adalah Hazrat Umar bin Khatab. Beliau dari seorang pembenci Rasulullah SAW dan umat Muslim namun berkat sifat mulia Rasulullah SAW, Hz. Umar ra. masuk Islam dan menjadi orang yang begitu sangat mencintai Rasulullah SAW. Karena begitu cintanya beliau hingga ketika kewafatan Rasulullah SAW beliau tidak mempercayainya bahkan hingga mengayunkan pedangnya ingin menebas leher orang-orang yang mengatakan Nabi SAW wafat.

Hazrat Umar ra. mengatakan bahwa dia mencintai Rasulullah SAW melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Inilah salah satu pengejawantahan hadits yang saya sebutkan di awal tulisan. 

Apa yang dicontohkan oleh para sahabat sepatutnya harus menjadi acuan kita meneladani apa yang dinasehatkan Rasulullah SAW. Karena sejatinya umat Muslim adalah bersaudara satu sama lain, seperti yang digambarkan dalam sebuah hadist, “Perumpamaan mukmin dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu satu tubuh, apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuhnya turut merasakan hal yang sama, sulit tidur dan merasakan demam.” (HR. Muslim)

Begitu indahnya gambaran kekuatan persaudaraan dalam umat Islam yang seharusnya terus ditegakkan tanpa ada penghalang saling berselisih bahkan saling membenci.

Namun pada kenyataannya, umat Muslim di akhir zaman ini sudah semakin jauh dari teladan yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Dimana-mana kita saksikan sesama Muslim saling mengumbar aib, saling menghujat dan menyebarkan kebencian hanya karena perbedaan dan permasalah yang remeh temeh.

Sebagai Muslim, seharusnya kita saling mengasihi satu sama lain dan tidak membuka peluang untuk saling menjatuhkan. Karena bila kita melakukan kebaikan-kebaikan menutupi aib saudara kita, akan ada kabar gembira yang digambarkan oleh Rasulullah SAW kepada kita. 

Beliau bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang Muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari Kiamat. Barangsiapa menutup aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya di Hari Kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (HR. Muslim ).

 

Visits: 590

Rauhun Thayibah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *