Kesegeraan Bertaubat

Ada legenda pepatah Jepang yang mengatakan, “Jika kamu salah naik kereta, turunlah di stasiun terdekat. Semakin lama kamu memilih untuk turun, semakin mahal biaya perjalanan pulangnya.”

Tapi ini bukan tentang naik kereta. Legenda Jepang yang populer ini mengingatkan tentang pentingnya mengakui kesalahan dan memperbaiki secepatnya. 

Filosofi ini memiliki kesamaan dengan prinsip-prinsip Islam tentang taubat, istighfar dan taqwa. Prinsip-prinsip Islam tentang taubat, istighfar dan taqwa dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Taubat (mengakui kesalahan): pentingnya mengakui kesalahan dan memperbaiki secepatnya, sebelum kerugian/kesalahan semakin besar.

2. Tawbah (meninggalkan kesalahan): mengambil keputusan untuk kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan yang salah.

3. Menghindari penyesalan: semakin cepat memperbaiki kesalahan, semakin kecil kerugiannya. 

Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan orang-orang yang melakukan kesalahan, kemudian bertaubat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubat mereka.” [1]

Baginda Rasulullah saw. perihal taubat bersabda, “Taubat adalah mengakui kesalahan dan memperbaikinya.” [2]

Penjabaran di atas dapat disimpulkan dalam satu kesimpulan yang indah. Istighfar merupakan pengakuan atas segala kesalahan dan memohon ampunan atasnya. Sehingga, manusia sampai pada taubah yang memiliki makna meninggalkan kesalahan dan kembali kepada Allah.

Akhirnya, manusia akan sampai pada taqwa yang dengannya akan menghindari kesalahan dan melakukan kebaikan. Lalu, hal tersebut menyampaikan manusia pada sabar serta menerima segala konsekuensi dari semua kesalahan dengan sabar.

Dengan memahami prinsip-prinsip Islam tentang taubat, istighfar, dan taqwa, kita dapat mengambil pelajaran berharga dari legenda ini dan meningkatkan kualitas hidup kita ke depannya.

 

Referensi:

[1] QS. AN-Nisa 4: 17

[2] HR. Bukhari

Visits: 47

Marfuatunnisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *