PENGORBANAN HARTA YANG MEMBAWA BERKAH

Bagi seorang Ahmadi, kami sudah terbiasa dengan pengorbanan harta tiap bulannya. Minimal, setiap Ahmadi menyisihkan seper-enam belas atau seper-sepuluh dari penghasilannya tiap bulan. Dan ini juga yang selalu saya amalkan.

Saya secara pribadi telah merasakan begitu banyak berkat yang Allah Ta’ala anugerahkan ketika pengorbanan harta dilakukan secara ikhlas dan dawam.

Akan tetapi, ketika sedikit saja saya lengah dalam perkara ini, maka murka Allah Ta’ala akan langsung terasa kepada diri saya. Dan ini pula yang dirasakan oleh setiap Ahmadi.

Namun sebaliknya jika kita mengutamakan kepentingan Allah dalam bentuk pengorbanan, maka akan terasa sekali bagaimana pertolongan Allah Ta’ala hadir di tengah-tengah kehidupan yang kita jalani.

Dan ini pernah saya alami. Untuk itu saya ingin berbagi kisah tentangnya.

Sekali waktu persediaan uang yang tersisa tinggal sedikit. Dan kalau dihitung-hitung, jumlah cukup untuk persediaan dua minggu kedepan.

Disaat yang sama, kami belum menyisihkan untuk pengorbanan harta berupa candah. Kenapa bisa terjadi seperti itu, karena pada bulan itu ada pengeluaran yang tidak terduga, yaitu harus mengeluarkan biaya pengobatan sebesar kurang lebih tiga juga rupiah untuk biaya berobat saya di Rumah Sakit selama beberapa hari.

Inilah yang membuat uang simpanan yang telah dikumpulkan semakin menipis bahkan mulai terasa kurang.

Pikiran pun menjadi sangat galau bahkan bujukan setan untuk menunda pembayaran candah mulai terbesit dalam pikiran. Hampir-hampir saya kalah dengan keadaan seperti itu.

Dalam kebimbangan tersebut teringat nasihat-nasihat dalam ceramah pengajian bahwa pengorbanan merupakan pintu rezeki kita, tatkala kita menutup pengorbanan kita maka pintu rezeki kita pun tertutup, begitu juga sebaliknya.

Alhamdulillah setelah teringat nasihat tersebut, niatan buruk itupun akhirnya sirna. Kami lebih memilih untuk membayarkannya meskipun harus kehabisan uang di tangan.

Setelahnya kami pasrahkan semuanya kepada Allah Ta’ala, karena kami yakin bahwa Dia yang Maha Pemberi Rezeki dan tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya yang taat kelaparan.

Atas kehendak Allah Ta’ala, sebuah keajaiban datang.

Selang sehari dari pengorbanan yang kami keluarkan, saya mendapatkan kabar dari suami bahwa kakak dari suami saya telah mengirimkan sejumlah uang ke rekening kami karena kebetulan bisnis yang digeluti oleh kakak ipar pada saat itu berhasil, dan jumlah nominal uang itu cukup untuk menutupi kebutuhan dapur kami.

Mendengar kabar gembira seperti itu, sontak saja saya langsung sujud syukur atas kemurahan rezeki yang Allah berikan pada kami dengan mudah pada waktu yang sangat tepat.

Syukur alhamdulillah seketika itupun terlintas di dalam benak saya, inilah hasil dari mengorbankan sesuatu yang sangat kita cintai di saat sulit. Dan Allah dengan cepatnya menggantikan semua.

Dan saya pun berpikir lagi, andaikan pada waktu itu saya memilih tidak membayarkan candah, mungkin saja rezeki yang tak terduga ini tidak bisa ada.

Sebuah ayat Quran yang selalu menjadi sandaran saya, Allah Ta’ala berfirman:

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. ”

Dari pengalaman itu saya bertambah yakin bahwa jangan pernah ragu dalam membayar pengorbanan harta secara dawam, karna di dalam harta yang kita korbankan, Allah telah menyediakan rezeki yang penuh berkah untuk kita.

Dan kita harus tahu bahwa dari harta yang kita dapatkan, terdapat Hak Allah dan makhluknya dan kita wajib mengeluarkannya guna membersihkan harta kita dari kekotoran. Sehingga keberkatan-keberkatan pun akan senantiasa kita dapatkan di dalam kehidupan kita dan anak-anak keturunan kita.

.

.

.

editor: Muhammad Nurdin

Visits: 278

Nurhasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *